Pasca - Insiden All England 2021, Ketum KOI Terima Permintaan Maaf BWF, Hoyer akan Prioritaskan Indonesia.

- 8 Desember 2021, 07:11 WIB
Permintaan maaf hoyer BWF kepada Ketum KOI mengenai insiden All England 2021. Perlakuan tidak mengenakan dialami pebulu tangkis Indonesia
Permintaan maaf hoyer BWF kepada Ketum KOI mengenai insiden All England 2021. Perlakuan tidak mengenakan dialami pebulu tangkis Indonesia /Instagram @popov_christo/

 

WNC - JAKARTA - Pebulu tangkis Indonesia sempat mengalami perlakuan tidak mengenakan di All England 2021, Maret lalu ketika pandemi Covid-19.

Poul-Erick Hoyer, Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyampaikan maaf langsung kepada Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari usai laga final ganda putra BWF World Tour Finals 2021 di Nusa Dua, Bali, akhir pekan lalu.

Oktohari menyampaikan, tidak punya masalah pribadi dengan BWF. Ia hanya membela kepentingan atlet Indonesia saat dipaksa mundur dari All England.

Poul-Erick Hoyer, Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) menyampaikan maaf langsung kepada Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari usai laga final ganda putra BWF World Tour Finals 2021 di Nusa Dua, Bali, akhir pekan lalu.

Oktohari menyampaikan, tidak punya masalah pribadi dengan BWF. Ia hanya membela kepentingan atlet Indonesia saat dipaksa mundur dari All England.

 

Oktohari membela atlet Indonesia, dipaksa mundur dari All England. Dalam penyampaiannya, tidak ada masalah pribadi dengan BWF.

Baca Juga: Duel Sengit Atlet Bulu Tangkis akan Dimulai Hari ini, di Ajang Indonesia Master 2021

"Saya tak punya masalah pribadi. Tapi sebagai representatif Indonesia di bidang olahraga mewakili warganet, wajar saya membela kepentingan atlet," kata Oktohari Selasa 7 Desember 2021.

"Ia menyampaikan permintaan maaf secara langsung, meski sudah diutarakan secara terbuka. Pak Anton katakan kejadian All England menjadi pertama BWF meminta maaf karena sebelumnya tidak pernah,” kata dia melanjutkan.

Insiden All England 2021 berawal ketika seluruh pebulu tangkis Indonesia dipaksa mundur turnamen karena satu pesawat dengan penumpang terinfeksi Covid-19. Berdasarkan regulasi Badan Kesehatan Inggris NHS, para pemain harus menjalani karantina selama 14 hari.

Okto, sapaan akrab Raja Sapta, mengatakan kejadian tersebut bagaimanapun tetap membekas apalagi skuad Merah Putih sempat menerima perlakuan diskriminatif dari BWF maupun panitia.

Baca Juga: Minions Melenggang ke Semifinal WTF 2021, Kevin Mendapat Kartu Kuning, Selebrasinya Dianggap Ejek Lawan

Yang sudah terjadi ya biarlah. Sekarang bagaimana kami, KOI, PBSI, Badminton Asia, dan BWF berkomunikasi ke depannya.

“Tanggapan Presiden BWF selalu memprioritaskan Indonesia. Termasuk, Badminton Festival 2021 karena tiga turnamen terselenggara di Bali," katanya.

Hoyer mengatakan di depan Okto bahwa Indonesia memiliki arti penting bagi dirinya. Dilansir WNC melalui kantor berita Antara

“Indonesia lebih besar dibanding Anda dan saya. Sebab, Indonesia dan bulu tangkis selalu ada di hati saya,” ucap Hoyer.***

Editor: Yunita AmikaJelli

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x