Seminar Pra-Muktamar, Haedar Nashir: Muhammadiyah Terus Perkuat Jaringan di Tingkat Global

- 30 Mei 2022, 17:05 WIB
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir
Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir /YouTube/ Muhammadiyah Channel

WNC-SURAKARTA- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Haedar Nashir menyatakan akan terus bertekad mengembangkan jaringan Muhammadiyah di tingkat internasional.

Revitalitasi organisasi di tingkat global ini bertujuan untuk memperkuat gerakan persyarikatan di luar negeri sekaligus mengaktualiasikan gerakan kosmopolitanisme Islam melalui internasionalisasi gerakan.

Selain memperluas dan memperkuat pendirian PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) di berbagai negara, Muhammadiyah juga berupaya untuk mendapatkan penguakuan dari badan negara di luar negeri tempat PCIM berada.

Baca Juga: 9.000 Tiket Disiapkan, Laga Indonesia-Bangladesh di Stadion Si Jalak Harupat Dapat Disaksikan Penonton

“Saya pikir perpaduan antara PCIM di setiap negara dan pengakuan badan negara akan semakin memudahkan peran Muhammadiyan di luar negeri,” kata Haedar saat menyampaikan keynote speech pada seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah bertema Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah di Edutorium K.H. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Senin 30 Mei 2022.

Haedar yang menyampaikan keynote speech secara daring melalui aplikasi zoom meeting mengatakan, Muhammadiyah perlu melakukan langkah-langkah agar gerakan internasionalisasi gerakan itu bisa dirasakan masyarakat internasional.

Muhammadiyah, kata dia, akan terus berkiprah di dunia internasional untuk isu agama dan perdamaian. Perpaduan suara agama dan perdamaian ini dapat memengaruhi kehidupan dunia.

Baca Juga: Bakso Pelepah Pisang Kreasi Mahasiswa UVBN Sukoharjo Raih Juara 3 Business Plan Competition UNY 2022

"Muhammadiyah juga akan terus mengembangkan kerjasama pendidikan dalam hal kemanusiaan dan kesehatan," sebutnya.

Menurut Haedar, diaspora kader Muhammadiyah di berbagai wilayah juga perlu ditumbuhkan. Diaspora bukan sekadar ada di luar negeri, tapi juga harus punya jaringan di luar negeri.

"Kader-kader potensial di luar negeri agar bisa berperan lebih besar sesuai bidangnya masing-masing. Muhammadiyah perlu membuat karya yang bisa dipublikasikan di tingkat internasional, penerjemahan buku-buku dan pikiran-ikiran Muhammadiyah ke dalam bahasa asing," ujarnya.

Baca Juga: Sinopsis Film Edge of Tomorrow Bioskop Trans TV, Kisah Tentara Berulangkali Hidup Setelah Mati

Peran dan kehadiran perguruan tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah, menurut Haedar, sangat penting dalam internasionalisasi persyarikatan.

"Muhammadiyah terus membangun markas-markas dakwah di luar negeri seperti pendirian Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) yang segera akan beroperasi," paparnya.

Tak hanya itu, Muhammadiyah Australia Collage sudah beroperasi awal tahun 2022 ini serta rintisan Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Busthanul Atfal (TK ABA) di Kairo dan Malaysia akan menjadi fase baru dan program baru gerakan konkrit persyarikatan di tingkat internasional.***

 

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah