Pro Kontra Tewasnya dr Sunardi Saat Ditangkap Densus 88 di Sukoharjo, Tim Kompolnas Cek TKP Malam Hari

- 15 Maret 2022, 16:31 WIB
Sekretaris Kompolnas, Benny Jozua Mamoto
Sekretaris Kompolnas, Benny Jozua Mamoto /WNC/ Nanang Sapto Nugroho

WNC-SUKOHARJO- Pro kontra atas tewasnya tersangka teroris, Dokter (dr) Sunardi di tangan Densus 88 Anti Teror saat ditangkap di daerah Bendosari, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng) mendapat perhatian serius Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas).

Memastikan tidak ada kesalahan dalam penerapan Standard Operating Procedure (SOP), Tim Kompolnas dipimpin Sekretaris Kompolnas sekaligus sebagai Ketua Tim, Benny Jozua Mamoto, turun ke Sukoharjo menggali informasi langsung di lapangan.

"Kami merespon adanya beberapa pihak yang bertanya kepada Kompolnas, menanggapi peristiwa penangkapan Dokter Sunardi. Dimana terjadi penembakan, dan ketika dibawa ke rumah sakit meninggal dunia," kata Benny saat ditemui di Mapolres Sukoharjo, Selasa 15 Maret 2022.

Baca Juga: Larangan Penonton Olahraga Dicabut, Menpora Minta Aturannya Menyesuaikan Level PPKM Daerah Setempat

Kemarin (Senin-Red), lanjut Benny, pihaknya sudah mengundang Densus 88 untuk memaparkan mengenai kasusnya, dan mengenai proses penangkapannya sendiri. Kasusnya ternyata sudah naik ke tingkat penyidikan. Jadi targetnya sudah tersangka, bukan terduga lagi..

"Selanjutnya, setelah kami mendengar penjelasan proses penangkapan, maka kami putuskan untuk terbang ke sini (Sukoharjo-Red). Kami ingin melihat langsung tempat kejadian perkara (TKP), proses penangkapannya, hingga sengaja dilakukan malam hari seperti waktu kejadian (penangkapan)," terangnya.

Tujuan melihat langsung TKP pada malam hari dijelaskan Benny, agar bisa memahami situasi lingkungan, kondisi lalu lintas, penerangan sekitar lokasi , termasuk posisi para saksi apakah bisa melihat langsung saat kejadian, dan sebagainya.

Baca Juga: Sinopsis Film Dead Man Down Tayang di Bioskop Trans TV, Aksi Balas Dendam Atas Kematian Anak dan Istri

"Tadi malam (Senin-Red), kami ditemani Kapolres dan anggota Densus 88, merunut dari mulai awal ketika proses mencoba untuk menangkap dengan mencegat, kemudian yang bersangkutan mencoba kabur, dan terjadi kejar-kejaran, sampai dengan ada korban di masyarakat, yaitu mobil yang ditabrak, motor yang diserempet, dan sebagainya," paparnya.

Halaman:

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah