Satu Jembatan di Kota Bima Roboh Diterjang Banjir Bandang, Pemkot Sediakan Jalur Alternatif

- 7 Desember 2021, 14:06 WIB
Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwan Syah mengatakan sebuah jembatan rubuh diterjang banjir bandang.
Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwan Syah mengatakan sebuah jembatan rubuh diterjang banjir bandang. /Antara / Antaranews.com/


WNC - MATARAM - Jembatan utama penghubung Kota Bima dengan Kecamatan Ambalawi dan Wera di Kabupaten Bima roboh akibat diterjang banjir bandang pada Senin 6 Desember 2021.

Kepala Dinas PUPR NTB, Ridwan Syah mengatakan banjir bandang merusak sejumlah fasilitas umum. Salah satunya jembatan penghubung Kota Bima dengan Ambalawi.

"Kami telah berkoordinasi dengan Dinas PUPR Kota Bima dan kontraktor sedang mengerjakan ruas jalan tersebut. Saya jamin seluruh alat berat sudah berada di lapangan, segera melakukan perbaikan," ujarnya di Mataram, Selasa 7 Desember 2021.

Penggunaan alat berat dilakukan guna pembersihan aspal, sampah atau ranting penyumbat jembatan.

Baca Juga: Subhanallah! Sapi Ajaib Korban Erupsi Gunung Semeru, Ditemukan Hidup Terkubur Lumpur Abu Vulkanik

Sementara membersihkan dari plat lantai jembatan terlalu besar akan dipecah terlebih dahulu dan diangkut truk.

"Hari ini kita fokus mengatasi sumbatan akibat rubuhnya jembatan. Insya Allah pembersihan bekas plat jembatan kita lakukan hingga selesai," ujarnya.

Sementara, tetap menjamin kelancaran transportasi Kota Bima-Ambalawi/Wera, ada dua alternatif yakni membuat jembatan sementara butuh waktu dan biaya, atau meningkatkan akses jalan alternatif.

Jalan alternatif dimaksud merupakan jalan raya dari Lela - Jatibaru Barat di antara Kantor Lurah Jatibaru Barat dan Puskesmas sampai dengan Lingkungan Sepaga II Jatibaru Timur (Di area kompleks relokasi banjir 2016).

Baca Juga: Lagi, Bus TransJakarta Hantam Penyebrang Jalan, Penyebab Kecelakaan Kurang Hati-hati dan Minim Pencahayaan

Seperti dikutip WNC melalui Antara, jarak jalan alternatif memiliki panjang 2,4 km, dengan lebar bahu jalan rata-rata 4 hingga 7 meter.

Hasil survey, masih beberapa lokasi jalan baru pengerasan. Laporan tersebut sudah dilaporkan.

Baca Juga: Viral! Video Detik-detik Dua Rumah Hanyut dan Menghilang Terbawa Arus Banjir Bandang di Kabupaten Soppeng

"Setelah kami survei, masih ada sekitar 800 meter baru pengerasan. Ini membutuhkan pembersihan dari lumpur. Lalu pengerasan dan penggalian drainase di lereng gunung. Serta pengerasan dengan menggunakan LPA Kelas C," katanya. ***

Editor: Indah Panca Kusumawati

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah