Insiden Terbakarnya Kilang Cilacap, Memperburuk Kinerja Keuangan Pertamina

- 14 November 2021, 20:22 WIB
Proses pemadaman pada tangki 36 T-102.
Proses pemadaman pada tangki 36 T-102. /Instagram/@pertamina/


WNC - JAKARTA - Insiden kebakaran akan berpengaruh terhadap impor bahan bakar minyak (BBM). Selain itu juga memperburuk kinerja keuangan Pertamina

Pengamat Ekonomi dan Pertambangan Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi, menyampaikan insiden kebakaran tangki minyak di Kilang Cilacap, Jawa Tengah berpengaruh terhadap biaya impor bahan bakar minyak (BBM) nasional.

"Sudah pasti kebakaran akan memperbesar biaya impor BBM," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Minggu, 14 November 2021.

Data Badan Pusat Statistik, impor minyak Indonesia tercatat sebanyak 10,57 juta barel sepanjang Januari hingga Juli 2021. Jumlah itu meningkat tipis dibandingkan periode tahun lalu sebesar 10,33 juta barel.

Baca Juga: Kebakaran Tangki Kilang Cilacap Berhasil Dipadamkan, Kondisi Kembali Aman

Jika dibandingkan dengan impor sebelumnya, impor minyak pada paruh pertama tahun inj mencapai 6,18 miloar dolar AS atau meningkat 48 persen, dari data sebelumnya. Tercatat 4,18 miliar dolar AS pada semester 1 2020. Hal ini dikarenakan nilai impor mengalami lonjakan harga minyak dunia.

Selain berdampak terhadap kran impor BBM, insiden kebakaran Kilang Cilacap juga bisa memperburuk kinerja keuangan Pertamina pada 2021. Ini menjadi imbas dari insiden terbakarnya tangki minyak di area kilang, tercatat selama tahun 2021, sudah ada tiga kasus kebakaran di area kilang.

Pertamina, kata dia, harus punya komitmen tinggi dan tidak abai dalam mengamankan seluruh aset penting. Terutama kilang dan tangki minyak dengan menerapkan sistem keamanan berlapis sesuai dengan standar internasional.

Baca Juga: Dirut Pertamina Menghimbau Masyarakat Jangan Panik, Tidak Ada Shutdown Stok Aman

Halaman:

Editor: Indah Panca Kusumawati

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah