Network
WNC - PIKIRAN RAKYAT – Demonstrasi Mahasiswa di depan komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang berbuntut. Seorang pendemo kejang-kejang setelah dibanting oknum polisi. Korban mengaku bisa memaafkan namun menuntut proses hukum terus berjalan.
Mahasiswa korban aksi smackdown itu diketahui bernama, M. Fariz Amrullah. Ia mengaku bisa memaafkan pelaku dalam konferensi pers di Mapolresta Tiharaksa, Tangerang, Rabu, 13 Oktober 2021.
"Tentu saya sebagai sesama manusia menerima permohonan maaf (dari pelaku) tersebut, tapi ingat untuk melupakan kejadian tersebut tentu saya tidak akan lupa," ungkap Fariz yang didampingi kedua orang tuanya, dan Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro. N.P.
Selain tidak akan melupakan peristiwa tersebut, Fariz ,yang menjadi Humas Himpunan Mahasiswa Tangerang (HIMATA) Banten Raya, minta tindakan hukum tetap ditempuh sesuai prosedur.
Baca Juga: Pemanah Brutal Beraksi di Jalanan, Lima Orang Terbunuh, Dua Lainnya Luka-Luka
"Saya berharap pihak kepolisian terkait untuk melakukan tindakan yang tegas terhadap oknum kepolisian yang telah melakukan tindakan represivitas terhadap mahasiswa," imbuhnya.
Di akhir pernyataannya, Fariz berharap aspirasi mahasiswa yang disampaikan melalui demo di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-389 Kabupaten Tangerang tetap tersampaikan.
Baca Juga: Polri Tidak Mau Menanggapi Tagar di Media Sosial, Termasuk Hastag Percuma Lapor Polisi
HIMATA Banten Raya menggelar demo menyuarakan kegagalan pemerintahan Bupati - Wakil Bupati, Ahmed Zaki Iskandar – Mad. Romli. Pasangan itu dinilai gagal mewujudkan Kabupaten Tangerang Gemilang sesuai janjinya saat kampanye.
