Dalam Deklarasi Sumpah Pemuda, Ada Peran Tokoh Wanita yang Penting

28 Oktober 2022, 12:52 WIB
Peringati Sumpah Pemuda 28 Oktober Mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya Pamerkan Konten Kekinian /ZonaSurabayaRaya /Timothy Lie

WONOGIRIUPDATE - Pada hari ini, 28 Oktober 2022 jatuh dalam peringatan Sumpah Pemuda.

Peringatan Sumpah Pemuda sudah berangsur 94 tahun, yang mulannya lahir  dari Kongres Pemuda ll 2.

Tak luput dari sejarah, dalam ikrar Sumpah Pemuda terdapat peran penting dari para peran Tokoh Wanita.

Berita ini dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalam judul "Deretan Tokoh Perempuan di Balik Sumpah Pemuda, Punya Peran Penting bagi Indonesia"

Baca Juga: Akan Ada Aturan Baru saat Praktek Pembuatan SIM, Tes Lebih Mudah Perintah Langsung Kapolri!

Di balik peran pria yang tersorot dalam Sumpah Pemuda, ada beberapa Tokoh Wanita yang ikut andil dalam deklerasi tersebut.

Siapa saja tokoh perempuan yang berperan di balik Sumpah Pemuda?

Berikut daftar sejumlah tokoh perempuan di balik peristiwa Sumpah Pemuda yang dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada Jumat, 28 Oktober 2022.

Tokoh perempuan pertama merupakan Siti Soendari. Dia merupakan adik dari dr. Soetomo yang berasal dari kalangan Jawa elit.

Soendari juga merupakan perempuan yang berhasil menempuh pendidikan tinggi dengan gelar Meester in de Ritchen atau Sarjana Hukum di Universitas Leiden Belanda tahun 1934.

Hal itu merupakan pencapaian yang besar. Pasalnya, di masa itu, perempuan yang bisa mencapai pendidikan tinggi itu masih jarang dan tidaklah mudah.

Soendari juga kenal sebagai perempuan kedua yang bisa mendapatkan gelar tersebut.

Selain berhasil di pendidikan, Soendari juga berhasil di kariernya. Pada masa itu, dia pernah menjabat sebagai direktur bank.

Dalam Kongres Pemuda II, Soendari sempat memberikan pidato yang isinya berupa ungkalan rasa cinta Tanah Air.

Dia menekankan bahwa kecintaan terhadap Tanah Air harus ditanamkan pada perempuan sejak kecil, tidak hanya terbatas pada laki-laki saja.

Pada saat itu, Soendari menyampaikan pidatonya dalam bahasa Belanda yang diterjemahkan oleh Sekretaris Kongres Pemuda II, Muhammad Yamin.

Emma Poeradiredja

Emma Poeradiredja merupakan tokoh perempuan terpelajar lainnya yang mampu mengenyam pendidikan di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO).

Dalam perjalanan hidupnya, Emma aktif diberbagai organisasi, khususnya organisasi yang bergerak di bidang perjuangan kemerdekaan Indonesia dan kesetaraan perempuan.

Selain itu, Emma juga sempat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung dan anggota DPR/MPR Indonesia. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Cabang Bandung Jong Islamieten Bond.

Pada Kongres Pemuda II, Emma menyampaikan pidatonya yang berisi peran perempuan supaya terlihat dalam perbuatan, tidak hanya dalam pembicaraan saja.

Tokoh perempuan ketiga adalah Poernomowoelan. Dia adalah seorang guru dan menjadi perwakilan pemuda dari Taman Siswa.

Saat Kongres Pemuda II, Poernomowoelan menjadi pembicara pertama di mimbar.

Dia berpidato soal mencerdaskan bangsa yang harus disertai dengan pendidikan yang disiplin dan tertib, sejalan dengan latar belakangnya sebagai tokoh yang aktif di bidang pendidikan.

Selain itu, menurut Poernomowoelan, anak harus mendapatkan pendidikan yang baik di lingkup rumah maupun sekolah.

Itulah sejumlah tokoh perempuan yang terlibat dan memiliki peran penting di balik Kongres Pemuda II dan peristiwa Sumpah Pemuda pada 27 - 28 Oktober 1928.*** (Deni Purnomo/Pikiran-Rakyat)

Editor: Saepul Rohman

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler