Baca Juga: Dubes Bangladesh Temui Ganjar Pranowo, Bahas Kerjasama UMKM, Pendidikan hingga Farmasi
"Ada dua sasaran kita, pertama kerjasama JPEN ini untuk penetrasi kawasan industri di seluruh Jateng, kedua ada program jaringan gas untuk rumah tangga. Jadi, kami membangun jaringan gas ke seluruh rumah tangga di Jateng," katanya.
Caranya, jaringan yang sudah terpasang pipa akan disalurkan secara langsung. Namun yang belum ada pipa, maka gas akan dikirim melalui kereta api.
"Stasiun kereta api pasti di tengah kota. Dari sana nanti kami bangun pipa untuk memasok ke rumah tangga setiap kabupaten/kota. Harapan kami, program ini terlaksana Januari 2022," terangnya.
Haryo membenarkan ada peluang bisnis baru dari program itu. Saat perubahan LNG menjadi gas, ada suhu dingin yang dikeluarkan. Suhu dingin itu bisa dijadikan cold storage untuk perikanan, industri dan lainnya.
"Itu energinya gratis dari proses perubahan LNG menjadi gas, jadi bisa dioptimalkan," ucapnya.
Terkait kebutuhan gas di Jawa Tengah, Haryo mengatakan sampai saat ini hingga lima tahun ke depan Jateng akan dipenuhi kebutuhan gasnya sebesar 100 mm perhari.
"Sekitar 100 mm perhari, itu kebutuhan gas di Jateng sampai lima tahun ke depan yang akan kami penuhi," pungkasnya.***