WNC-SUKOHARJO – Kasus perusakan bangunan bekas beteng Keraton Kartasura mengundang keprihatinan dan reaksi keras dari berbagai pihak. Tak terkecuali Pemuda Pancasila (PP) Sukoharjo dari Kecamatan Kartasura.
Mereka menggelar aksi unjuk rasa melalui orasi sebagai wujud keprihatinan, di lokasi bekas beteng yang telah dijebol itu di Pucangan, Kartasura pada, Jum'at 29 April 2022.
“Kami prihatin atas perusakan cagar budaya ini. Pihak-pihak yang terlibat dalam perusahan harus bertanggung jawab secara hukum,” kata koordinator aksi, Haryanto.
Baca Juga: H- 4 Mudik Lebaran, Terjadi Peningkatan Arus Lalu Lintas Kendaraan Masuk Sukoharjo
Selain menyuarakan keprihatinan, mereka juga menyatakan dukungannya kepada aparat penegak hukum melakukan penyelidikan atas kasus perusakan bangunan bersejarah tersebut.
"Melalui proses secara hukum maka akan ada kepastian hukum terkait siapa yang bertanggung jawab atas perusakan ini," ujarnya.
Sebelum menuju ke titik lokasi aksi, puluhan anggota PP Kartasura itu berkumpul di masjid yang berada di dalam kawasan bekas Keraton Kartasura. Mereka berjalan kaki menuju lokasi aksi.
Baca Juga: Solo Menari 2022 Digelar di 5 Lokasi, Panitia Tidak Berlebihan Promosi karena Masih Pandemi
Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) PP Sukoharjo, Nursito, yang juga ikut dalam aksi menyatakan, tembok bekas beteng Keraton Kartasura merupakan sejarah bangsa.
"Tembok itu merupakan cikal bakal sejarah berdirinya peradaban Mataram Islam. Untuk itu, sebagai generasi penerus harus melestarikannya," tegasnya.
Nursito berharap kepada Pemkab Sukoharjo untuk segera bertindak cepat menyelamatkan situs-situs yang mempunyai nilai sejarah.***