5 Tahun Menderita, Warga Terdampak Limbah PT RUM Datangi DPRD Sukoharjo Minta Solusi

- 12 Mei 2022, 18:24 WIB
Tidak jadi naik sepur kelinci, Polisi membantu sarana transportasi warga yang akan mendatangi DPRD Sukoharjo dengan truk Dalmas
Tidak jadi naik sepur kelinci, Polisi membantu sarana transportasi warga yang akan mendatangi DPRD Sukoharjo dengan truk Dalmas /Humas Polres Sukoharjo


WNC-SUKOHARJO- Sekira lima tahun lamanya, warga terdampak pencemaran limbah PT Rayon Utama Makmur (PT RUM) dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Nguter menderita. Mereka kembali mendatangi DPRD Sukoharjo untuk minta solusi.

Sekira 40 warga mengatasnamakan Gerakan Peduli Lingkungan (GPL) untuk kali kesekian mengadu dan minta solusi penyelesaikan masalah limbah yang ditimbulkan oleh pabrik serat rayon tersebut.

“Tidak hanya pencemaran air, tapi juga masalah utama pencemaran udara berupa bau yang dialami masyarakat sekitar pabrik sejak tahun 2017,” ujar perwakilan warga, Sutomo, di DPRD Sukoharjo, Kamis 12 Mei 2022 sore.

Baca Juga: Pembukaan SEA Games Vietnam, Defile Tim Indonesia Pamer Keberagaman Budaya

Kepada Samrodin, Wakil Ketua Komisi III DPRD Sukoharjo, ia mengutarakan, sejak tahun 2017 hingga saat ini belum ada solusi apapun yang diberikan pemerintah.

"Hingga saat ini masyarakat masih diteror oleh bau busuk dari PT RUM. Belum lagi soal pipa pembuang limbah cair yang ditanam di sepanjang sungai sehingga mencemari air," katanya.

Bahkan, sungai yang dilewati pipa limbah PT RUM banyak yang longsor di sejumlah titik. Pipa yang bocor juga lama tidak diperbaiki.

Baca Juga: Terus Usut Dugaan Korupsi Dana BUMDes, Kejari Karanganyar Kembali Periksa Kades Berjo

Mulyono, salah satu warga Desa Pengkol yang memiliki sawah di aliran sungai terpasang pipa limbah PT RUM mengungkapkan, sejak ada pipa, petani tidak berani mengambil air sungai untuk irigasi, karena takut air sungai tercemar dan akan merusak tanaman padi.

“Tidak hanya petani, tapi semua warga di sekitar pabrik dirugikan. Intinya soal bau limbah yang menyengat dan belum hilang sampai sekarang,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

x