Network
WNC-SUKOHARJO- Puluhan warga Kecamatan Nguter, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), menggelar aksi membunyikan kentong 'titir' bersahut-sahutan secara bersama=sama selepas sholat Taraweh.
Aksi kentong titir sebagai isyarat bencana itu dilakukan sebagai bentuk protes atas bau limbah PT Rayon Utama Makmur (RUM). Aksi digelar di Posko Warga Dusun Ngrapah, Gupit, Nguter, Sukoharjo, tepatnya di belakang PT RUM, Sabtu 17 April 2022 malam.
Melalui rilis, Tomo dari Gerakan Peduli Lingkungan Sukoharjo (GPLS) menyampaikan, bunyi kentong titir sebagai penanda perlawanan warga, menolak pencemaran dan bau busuk dari PT RUM yang terus keluar setiap hari.
Baca Juga: Sinopsis Film Fury Bioskop Trans TV Malam Ini, Kisah Pasukan Tank di Pertempuran Perang Dunia II
"Kami mendapat informasi, PT RUM saat ini sedang berhenti produksi. Akan tetapi kenyataannya masih terdengar bunyi mesin dan warga di sekitarnya masih mencium bau busuk," sebutnya.
Menurut Tomo yang pernah mengadu ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSB) bersama warga lainnya, hingga saat ini PT RUM juga masih membuang limbah cair ke sungai Gupit dan Sungai Bengawan Solo.
"Bau busuk PT RUM yang sangat menyengat mengganggu aktivitas warga di bulan Ramadhan. Aktivitas beribadah puasa, sholat, mengaji, atau lainnya menjadi terganggu karena bau busuk limbah PT RUM," paparnya.
Baca Juga: Ganjarist Sukoharjo Beraksi di Kawasan Pasar Ir Soekarno, Bagikan 300 Takjil Buka Puasa
Ditambahkan, akibat persoalan bau limbah yang sudah berjalan beberapa tahun ini, membuat warga yang menghirupnya menjadi mual, sasak nafas, dan pusing," imbuhnya.
