Webinar Bahas Verbal Bullying dan Kesehatan Mental, Katalisator Muda Indonesia Gandeng YouSaid

10 April 2022, 22:46 WIB
Tangkapan layar webinar mahasiswa Public Relations President University dan YouSaid /Dok/ YouSaid

WNC-JAKARTA – Mahasiswa Public Relations President University kembali mengadakan webinar bertema, Stop Justifying Verbal Bullying dengan tagline 'Stand Up, Speak Up, Stand Out’.

Kegiatan webinar ini mengangkat isu bullying yang semakin meningkat di Indonesia, dan berkolaborasi dengan Katalisator Muda Indonesia yang diikuti oleh lebih dari seratus peserta yang berada di berbagai wilayah di Indonesia.

Dalam rilis pada, Minggu 10 April 2022, webinar kali ini menghadirkan pembicara Devia Safira Darmawan (Partnership & Funding Manager Katalisator Muda Indonesia) sebagai perwakilan dari partnership kolaborasi YouSaid.

Baca Juga: Sembahyang Ching Bing, Tradisi Sadranan Warga Tionghoa di Surakarta untuk Mendoakan Leluhur

Kemudian, Katalisator Muda, Cokorda Istri Cista Swara Cinta atau akrab disapa Cok Cinta (Public Speaker) sebagai pembicara pertama, dan Aqila Sheila Zhafira (Content Creator) sebagai pembicara kedua.

Dalam webinar yang digelar pada, Sabtu 9 April 2022 tersebut, ketiga pembicara memaparkan materi mengenai masalah Verbal Bullying yang dilakukan secara sadar maupun tidak.

“Jenis-jenis verbal bullying dapat berupa makian, menjuluki, mempermalukan di depan umum, bahkan memfitnah seseorang," papar Devia pembicara dari Partnership Katalisator Muda.

Baca Juga: Rawan Kasus Pencurian di Bulan Ramadhan, Kapolres Sukoharjo Naik Motor Patroli Sambangi Poskamling Warga

Dampak yang dialami, lanjutnya, si korban pun sangatlah beragam
mulai dari kecemasan sosial, kehilangan rasa percaya diri dan bahkan membuat si korban ingin menyakiti diri-nya sendiri.

Sedangkan Cok Cinta menyampaikan, tujuan dari bullying ini untuk menyakiti orang lain dan dilakukan terus menerus, yang mana
merugikan si korban hingga mempengaruhi kondisi psikisnya.

"Bullying dapat terjadi dimana saja dan akan berdampak serius jika tidak ditangani dengan baik," paparnya.

Baca Juga: Kampung Ramadhan Taman Nyi Ageng Rakit Rowo Jombor Klaten, Jadi Pilihan Pemburu Takjil

Untuk mengatasinya, bisa dengan mengabaikannya, menjauhkan diri dan mencari lingkungan yang baik, angkat bicara, dan ceritakan pada orang-orang terdekat.

"Sebab, kamu tidak butuh menjadi seperti yang orang pikirkan, cukup menjadi diri sendiri walaupun orang lain tidak mengerti,” tegas Cinta.

Sedangkan Aqila Sheila Zhafira menyampaikan, verbal bullying dapat terjadi dimana saja, dapat berupa merendahkan mempermalukan, bahkan memberikan sebutan nama (julukan) yang tujuannya menjatuhkan korban.

Baca Juga: Optimis Sambut Pemilu 2024, DPD PKS Sukoharjo Pasang Target Tambah Perolehan Kursi DPRD

Dampak kesehatan mental bagi si korban antara lain kesulitan untuk tidur, merasa paranoid, meningkatnya kecemasan, merasa tidak berdaya, bahkan self-harm hingga bunuh diri.

"Mulutmu adalah harimaumu, belajarlah lebih bijaksana dan beretika. If people throw stones at you, then pick them up, build something awesome!,” tegas Aqila.

Ketua Group Project YouSaid, Universitas Presiden, Aron Benjiro mengatakan, acara ini menargetkan remaja berusia 17-23 tahun. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk tetap membuka webinar ini untuk umum.

Baca Juga: Sudah Mendarah Daging, Kemendikbud Ristek Usul Budaya Jamu Sehat Masuk WBTB UNESCO

“Sebab peserta webinar ini berasal dari berbagai provinsi di Indonesia,” paparnya.

Dijelaskan Benjiro, kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi kalangan remaja, berusia 17-23 tahun maupun dewasa untuk tidak memiliki pola hidup yang memberikan dampak negatif bagi lingkungan sekitar.

“Misalnya, dengan kita menjaga ucapan terhadap seseorang, dan membantu untuk menghubungkan LSM di Indonesia dengan para komunitas Bullying maupun Mental Health di berbagai daerah," tandasnya.

Baca Juga: Gerakan Fakultas Kedokteran UMS Mengajar, Sasar Siswa SMP di Boyolali

Harapan panitia dengan diadakannya webinar ini dapat meningkatkan kesadaran orang-orang terhadap sikap dan tindakan bullying yang masih marak terjadi di Indonesia, serta mengurangi aksi bullying yang terjadi di lingkungan sekitar.***

Editor: Nanang Sapto Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler