Sudah Mendarah Daging, Kemendikbud Ristek Usul Budaya Jamu Sehat Masuk WBTB UNESCO

- 9 April 2022, 13:00 WIB
Rempah-rempah bahan jamu
Rempah-rempah bahan jamu /Pixabay/ monicore


WNC- SEMARANG- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengusulkan budaya jamu sehat sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) ke UNESCO.

Di Jawa Tengah (Jateng), budaya minum dan memproduksi minuman herbal ini, telah mendarah daging, bahkan sudah ditetapkan sebagai WBTB Tingkat Nasional 2019.

Dikutip dari Diskominfo Jateng, Sabtu 9 April 2022, Kabid Pembinaan Kebudayaan Disdikbud Jateng Eris Yunianto mengatakan, pengusulan budaya minum jamu ke tingkat internasional, bermula dari Jateng.

“Dimulai pada 2018 oleh Gabungan Pengusaha (GP) Jateng yang difasilitasi oleh Disdikbud Jateng, mengusulkan jamu sebagai WBTB. Kemudian jamu Jateng ditetapkan Kemendikbud layak sebagai WBTB Indonesia, dengan SK No 362/M/2019 tanggal 24 September 2019,” ujarnya, Jum'at 8 April 2022 kemarin.

Dari penetapan tersebut, pada 2021 GP Jamu Indonesia mengusahakan agar Budaya Indonesia berkompetisi pada WBTB tingkat internasional melalui UNESCO.

Akhirnya, pada 7 April 2022, Kemendikbud menetapkan Budaya Minum Jamu sebagai Duta Indonesia berkompetisi dalam Intangible Culture Heritage (ICH) 2022.

Eris menjelaskan, Pemprov Jateng telah memasyarakatkan budaya minum jamu sejak 2019. Itu dilakukan dengan membudayakan gerakan minum jamu pada lima lokasi yakni, Setda Provinsi Jateng, Dinkes Jateng, Disdikbud Jateng, Diskop UKM, dan Disporapar Jateng.

“Kami juga menggelorakan gerakan Jamu Goes To School, Jamu Goes to University. Selain itu ada sembilan rumah sakit yang menyediakan pojok jamu. Adapula anjuran kepada hotel untuk menyediakan welcome drink berbahan jamu,” imbuh Eris.

Direktur Eksekutif GP Jamu Jateng Stefanus Handoyo Saputro mengatakan, masyarakat Jateng mempunyai pertalian kuat dengan jamu. Selain dari sisi historisitas, banyak industri pengolahan jamu yang berada di Jateng.

“Jumlah industri ekstrak bahan alam (di Jateng) ada tujuh, Industri Obat Tradisional (IOT) ada 16, termasuk di dalamnya Sido Muncul, Jamu Jago, Borobudur, Deltomed dan Air Mancur," paparnya.

Halaman:

Editor: Nanang Sapto Nugroho

Sumber: Diskominfo Jateng


Tags

Terkait

Terkini

x