Temuan Inovatif di Tengah Upaya Menekan Angka Kematian Bayi di Indonesia

21 Januari 2022, 18:06 WIB
Upaya pertolongan pada bayi yang mengalami permasalahan dalam pernafasan /Humas KemenPANRB

WNC, Jakarta – Indonesia menduduki peringkat keenam tertinggi di Asia Tenggara dalam Angka Kematian Bayi (AKB).

Salah satu penyebab tingginya kematian bayi baru lahir adalah mengalami asfiksia atau ketidakmampuan untuk bernapas dengan baik.

Hal ini menjadi perhatian khusus dari Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A(K)Kepala Instalasi Pelayanan Terpadu Kesehatan Ibu dan Anak Kiara RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo untuk menciptakan alat bantu napas atau resisutasi portable.

Baca Juga: Pemerintah Austria Tawarkan Lotre Jutaan Rupiah Agar Warganya Mau Divaksin

Penelitian terhadap alat ini dilakukan Rinawati sejak 2015. Dia bersama tim yang terdiri dari tenaga ahli serta penyandang dana yang tergabung dalam PT Fyrom International melakukan uji coba dan pelatihan untuk menciptakan alat yang diberi nama Mix Safe®.

"Alat ini merupakan resisutasi portable yang mudah digunakan dan mudah dibawa untuk menyelamatkan bayi yang membutuhkan bantuan pernapasan,” jelas Rinawati yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Rinawati menjelaskan bahwa sebelum adanya Mix Safe®, alat resisutasi yang tersedia hanyalah buatan luar negeri dan membutuhkan campuran gas medis dan oksigen.

Baca Juga: WFH Bisa Menyebabkan Cedera Serius pada Leher, Kok Bisa?! Simak Penjelasannya

Dikarenakan mahal, keberadaannya pun sangat terbatas. Selain itu, penggunaan alat resisutasi tersebut juga dapat menyebabkan kebutaan pada bayi apabila menggunakan oksigen murni 100 persen.

Alat ciptaannya berukuran relatif kecil sehingga mudah untuk dibawa pada saat bayi memerlukan rujukan dan dapat bertahan selama 6 jam dengan menggunakan baterai.

Selain itu, alat ini juga berfungsi sebagai kompresor. Sehingga ketika dicampur dengan oksigen murni, dapat dengan mudah mengukur kadar oksigen hanya sampai batas 21-30 persen, sesuai dengan kebutuhan.

Baca Juga: Selamat Setelah Tergulung Tsunami 27 Jam, Pria Asal Tonga Dijuluki Real Life Aquaman

Kegigihan Rinawati yang juga tergabung Tim Konsultan Naskah Akademik Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu – Angka Kematian Bayi (AKI-AKB) juga mendapat dukungan dari segenap rekan seprofesinya sesama dokter.

Atas kontribusi tersebut, maka pada tahun 2021 lalu, Rinawati pun dinobatkan sebagai salah satu dari Top 3 Anugerah ASN kategori ASN Inspiratif.

Editor: Klasik Herlambang

Sumber: Humas Kemen PANRB

Tags

Terkini

Terpopuler