Negara bagian Karnataka di India selatan dikuasai partai Perdana Menteri Narendra Modi, Bharatiya Janata Party, yang berhaluan Hindu nasionalis.
Konflik larangan berhijab muncul ketika partai itu berkampanye pemilihan majelis di sejumlah negara bagian penting tahun ini.
Keluarga-keluarga Muslim di negara bagian itu mengatakan larangan hijab meminggirkan mereka dan menyebabkan sejumlah sekolah melarang masuk para siswi yang mengenakannya.
Protes para siswi dan orang tua Muslim itu memicu protes tandingan dari pelajar Hindu dengan mengalungkan selendang berwarna kunyit di leher yang biasanya dipakai oleh penganut Hindu di India.
"Ini tidak adil, Kami selalu memakai hijab saat bersekolah," kata siswi bernama Afra Ajmal Asabi tentang larangan itu kepada awak media.
Sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP telah lebih dulu dibuka pada Senin setelah ditutup oleh otoritas setempat pekan lalu karena adanya aksi protes.***