Sekolah Setingkat SMA di Karnataka Dibuka Lagi Pasca Aksi Protes Isu Larangan Hijab di India

- 18 Februari 2022, 06:15 WIB
Foto Ilustrasi ; Para pelajar Muslim di India mengekspresikan penampilan hijabnya saat isu pelarangan hijab./
Foto Ilustrasi ; Para pelajar Muslim di India mengekspresikan penampilan hijabnya saat isu pelarangan hijab./ /instagram @trtworld

WNC - UDUPI –  Pasca Isu larangan hijab, sekolah-sekolah setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di negara bagian Karnataka, India, kembali dibuka pada Rabu, 16 Februari 2022.

Sebelumnya, Pemerintah India sempat menutup kegiatan beajar mengajar selama sepekan, menyusul aksi protes yang menentang larangan berhijab bagi siswi Muslim.

Dikutip WNC dari Reuters melalui Antara, saat ini pengadilan wilayah setempat tengah mengevaluasi larangan memakai hijab yang diberlakukan otoritas Karnataka itu.

Diketahui, larangan hijab menjadi isu pertikaian baru melibatkan kaum Muslim India. Di negara ini, Muslim merupakan kelompok minoritas berjumlah sekitar 13 persen dari 1,35 miliar populasi negara mayoritas pemeluk Hindu tersebut.

Baca Juga: Gelombang Omicron, Korea Selatan Laporkan Lonjakan Rekor 90.443 Kasus Harian COVID-19

Namun pada Rabu kemarin, murid-murid berseragam hijau zaitun, sebagian di antaranya memakai hijab, berjalan bersama menuju Sekolah Senior Putri Negeri di distrik Udupi, di mana aksi-aksi protes terjadi.

Semua murid diperbolehkan masuk, termasuk yang berhijab, meskipun Pengadilan Tinggi setempat pekan lalu memerintahkan sekolah melarang murid mengenakan pakaian keagamaan di kelas sampai ada putusan lebih lanjut.

Pejabat senior Karnataka Kurma Rao M mengatakan pembicaraan sedang berlangsung di tengah masyarakat (menunggu) putusan pengadilan.

"Kami telah menggelar pertemuan dengan semua pemimpin agama, berbagai pemangku kepentingan tentang implementasi putusan sementara dari pengadilan," kata dia seperti dikutip mitra Reuters, ANI.

Baca Juga: Kemenkes dan BNPB Diminta Jelaskan ‘Fluktuasi’ Harga Tes PCR, Pansus DPD RI Curigai Dugaan Penyimpangan

Negara bagian Karnataka di India selatan dikuasai partai Perdana Menteri Narendra Modi, Bharatiya Janata Party, yang berhaluan Hindu nasionalis.

Konflik larangan berhijab muncul ketika partai itu berkampanye pemilihan majelis di sejumlah negara bagian penting tahun ini.

Keluarga-keluarga Muslim di negara bagian itu mengatakan larangan hijab meminggirkan mereka dan menyebabkan sejumlah sekolah melarang masuk para siswi yang mengenakannya.

Protes para siswi dan orang tua Muslim itu memicu protes tandingan dari pelajar Hindu dengan mengalungkan selendang berwarna kunyit di leher yang biasanya dipakai oleh penganut Hindu di India.

Baca Juga: Langgar Kode Etik, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Berhentikan Tiga Penyelenggara Pemilu Daerah

"Ini tidak adil, Kami selalu memakai hijab saat bersekolah," kata siswi bernama Afra Ajmal Asabi tentang larangan itu kepada awak media.

Sekolah-sekolah tingkat SD dan SMP telah lebih dulu dibuka pada Senin setelah ditutup oleh otoritas setempat pekan lalu karena adanya aksi protes.***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah