Peringati Hari Persatuan, Junta Myanmar Unjuk kekuatan Militer serta Beri Ampunan Ratusan Tawanan

- 12 Februari 2022, 20:50 WIB
Pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing memberikan amnesti pada ratusan tawanan bersamaan dnegan peringatan hari Persatuan Myanmar
Pemimpin junta militer Myanmar Min Aung Hlaing memberikan amnesti pada ratusan tawanan bersamaan dnegan peringatan hari Persatuan Myanmar /Stringer/Reuters

Reformasi demokratis dan kemajuan ekonomi di Myanmar, yang sudah berlangsung selama satu dekade, lenyap ketika kudeta terjadi pada 1 Februari 2021.

Min Aung Hlaing menegaskan lagi pernyataan junta bahwa mereka merebut kekuasaan karena yakin Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian, melakukan kecurangan dalam pemilu 2020.

Partai Suu Kyi, Liga Nasional Demokrasi (NLD), mengatakan mereka menang secara demokratis.

Baca Juga: Mantan Menkominfo Periode 2014 - 2019, Diperiksa Kejagung Terkait Proyek Satelit Kemenhan

Junta telah menangkap ribuan orang, termasuk Suu Kyi, yang masih ditahan di sebuah lokasi rahasia dan menghadapi tuntutan hukum dengan ancaman penjara 150 tahun atau lebih.

Pasukan keamanan telah membunuh sedikitnya 1.547 orang penentang kudeta, menurut data Asosiasi Bantuan bagi Tawanan Politik (AAPP).

Junta mengatakan data AAPP dilebih-lebihkan dan tentara juga menjadi korban tewas dalam pertempuran.***

Halaman:

Editor: Klasik Herlambang

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah