Moskow Minta Stop Sebar Propaganda ‘Agresi Rusia’, PM Kanada: Serangan terhadap Ukraina tak Bisa Diterima

- 20 Januari 2022, 13:31 WIB
Foto lstrasi/Arsip - PM Kanada Justin Trudeau berbicara di Discovery Center saat kampanye pemilihan di Halifax, Nova Scotia, Kanada, September 2021.
Foto lstrasi/Arsip - PM Kanada Justin Trudeau berbicara di Discovery Center saat kampanye pemilihan di Halifax, Nova Scotia, Kanada, September 2021. /Carlos Osorio/(ANTARA/Reuters)

WNC – OTTAWA - Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan, Kanada telah meminta mitra-mitra internasional untuk menjelaskan kepada Rusia, setiap tindakan lebih lanjut terhadap Ukraina "sama sekali tidak dapat diterima".

“ Apapun alasannya, agresi Rusia terhadap Ukraina tak dapat diterima,” kata Justin Trudeau, dilansir WNC dari Reters melalui Antara, Rabu, 19 Januari 2022.

Kanada, yang memiliki penduduk keturunan Ukraina cukup besar dan berpengaruh secara politik, telah mengambil sikap tegas terhadap Rusia sejak aneksasi Krimea dari Ukraina pada 2014.

Baca Juga: Motif Pembunuhan Warga Jember Terungkap, Pelaku Ingin Menguasai Harta Korban, dan Menggondol Uang Rp13 Juta

"Kami berdiri di sana dengan tanggapan diplomatik, dengan sanksi, dengan tekanan penuh di panggung internasional untuk memastikan Rusia menghormati rakyat Ukraina, menghormati pilihan terhadap pemerintah mereka," ujar Trudeau.

Menteri Luar Negeri Kanada Melanie Joly pada Selasa (18/1) mengatakan, Ottawa akan membuat keputusan pada waktu yang tepat untuk memasok peralatan militer ke Ukraina.

Sebelumnya, Menlu Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan, Rusia dapat melancarkan serangan baru ke Ukraina dalam "pemberitahuan yang sangat singkat". Namun, Moskow membantah bahwa Rusia sedang merencanakan serangan.

Baca Juga: Chef Sebuah Hotel di Bali Berkewarganegaraan Inggris Tewas usai Dirumahkan, Polisi Sebut Bunuh Diri

Menlu Rusia, Sergei Lavrov dan Menlu Amerika Serikat bahkan telah mengadakan percakapan via telepon guna membahas proposal Moskow untuk jaminan keamanan antara Rusia dan pihak Barat serta situasi di Ukraina.

Halaman:

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x