Dilansir WNC melalui Antara, Magawa tikus Afrikan ini lahir dan dilatih pihak Apopo di Tanzania.
Magawa dilatih mendeteksi aroma bahan kimia eksposif, biasanya digunakan untuk ranjau darat dan menunjukkan kepada pawangnya.
Konflik regional dan internal menjadikan Kamboja sebagai salah satu negara terdampak perang paling banyak memiliki sisa-sisa ranjau dan bahan peledak.
Diperkirakan ada 4 hingga 6 juta ranjau darat dan amunisi lainnya tersisa dari konflik berlangsung hampir tiga dekade.
Ledakan ranjau darat dan sisa persenjataan tidak meledak (unexploded ordnance/UXO) menewaskan 11 orang dan melukai 33 lainnya di Kamboja pada 2021, menurut sebuah laporan pemerintah Kamboja.
Laporan itu menyebutkan dari 1979 hingga 2021, ledakan ranjau darat dan UXO menewaskan sedikitnya 19.808 orang dan membuat 45.156 lainnya terluka hingga harus menjalani amputasi. ***