23 Orang Tewas dalam Serangkaian Insiden Penembakan Brutal di Amerika Serikat selama Sepekan

2 Juni 2022, 13:05 WIB
Polisi masih melakukan pengamanan di sekitar lokasi penembakan di sebuah klinik di Tulsa, Oklahoma, 1 Juni 2022. /Michael Noble Jr /Reuters

WNC - TULSA - OKLAHOMA – Aksi brutal penembakan warga sipil kembali terjadi di Amerika Serikat (AS).

Setelah penembakan yang menewakan 19 siswa SD dan guru di Texas pada pekan lalu, insiden serupa terjadi di rumah sakit St. Francis, di Tulsa Oklahama, Rabu, 1 Juni 2022.   

Dikutip WNC dri Reuters, aksi penembakan di dalam klinik tersebut menewaskan empat orang pasien dan staf, sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri secara fatal.

Polisi tiba di kampus Rumah Sakit St. Francis tiga menit setelah menerima telepon tentang penembakan pada Rabu sore dan mengikuti suara tembakan ke lantai dua Gedung Natalie.

Baca Juga: Ketahuan Memiliki Isteri Dua, Oknum Anggota Polisi di Polres Buru Dipecat dari Kedinasan

Menurut keterangan polisi setempat, penembakan itu menjadi yang terbaru dalam serangkaian insiden serupa di AS.  Dalam sepekan ini, kasus penembakan telah menewaskan 23 warga.

Hingga berita ini diturunkan, Petugas masih berupaya mengamankan Rumah Sakit St. Francis  dan pengarahan media untuk menggelar jumpa pers pada 19.15 waktu setempat (Kamis pagi pukul 07.15 WIB).

Kapten Richard Meulenberg mengatakan kepada awak media, kepolisian Tulsa menerima telepon tentang seorang pria yang membawa senapan di lantai dua gedung rumah sakit tersebut.

Dia mengatakan situasinya lalu berubah ketika pria tersebut mulai menembaki warga di lokasi. “Ketika petugas tiba di lokasi, mereka menemukan sejumlah orang telah tertembak. Dua orang tewas pada saat itu," kata Meulenberg.

Baca Juga: 19 Anak-anak dan Dua Orang Dewasa Tewas dalam Insiden Penembakan di Sekolah Dasar Texas

Petugas juga menemukan (seseorang) yang diyakini sebagai penembak, karena kedapatan membawa sebuah senapan laras panjang dan sepucuk pistol.

Sementara itu, pihak Gedung Putih mengatakan, Presiden Joe Biden telah diberi tahu tentang penembakan itu.

Mereka juga mengatakan bahwa pihaknya "secara cermat memantau situasinya dan telah menghubungi pejabat setempat dan negara bagian untuk memberi dukungan".

Insiden di Tulsa itu menyusul dua penembakan massal lain pada Mei yang mengejutkan warga AS dan memicu perdebatan tentang pengendalian senjata.

Baca Juga: Putera Ridwan Kamil belum Ditemukan, Pacar Eril Ungkapkan Perasaan Rindu Unggah Momen Kemesraan

Pekan lalu, seorang pria bersenjata menewaskan 19 anak dan dua guru di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas. Sebelumnya pada bulan yang sama, seorang penembak menewaskan 10 orang di sebuah toko swalayan di Buffalo, New York.***

Editor: Dwi Soewanto

Terkini

Terpopuler