Menlu Inggris Provokasi Negara-negara Barat untuk Bersikap Lebih Keras terhadap Presiden Putin

10 Maret 2022, 15:41 WIB
Foto Ilustrasi; Menteri luar negeri Inggris Elizabet Truss bersama militer Inggris yang tergabung di Nato./ /Instagram @elizabeth.truss.mp

WNC - LONDON – Menteri luar negeri Inggris Liz Truss menuding Rusia dengan menyerang Ukraina.

Diapun memprovokasi negara-negara Barat untuk bersikap lebih keras terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Dilansir WNC dri Reuters melalui Antara, Truss mendesak negara-negara Barat lebih memperberat sanksi mereka terhadap Rusia.

Pada hari kedua kunjungannya di Amerika Serikat, Truss berjanji akan mengatakan kepada hadirin di lembaga pemikir Dewan Atlantik.

Baca Juga: Merapi Dikepung Awan Panas Guguran, Ratusan Warga di Sekitar Kawasan Gunung Mulai Mengungsi

Menurut dia, setelah invasi Rusia ke Ukraina, Barat tidak boleh lagi membiarkan agresi semacam itu tumbuh tidak terkendali.

"Kita harus bangkit dan berjanji tidak akan pernah lagi membiarkan agresi semacam itu tumbuh tidak terkendali. Kita harus bertindak sekarang. Karena kita tahu, dampak agresi akan terus meningkat jika kita tidak bertindak," kata Truss dalam naskah pidato yang disiapkan kantor Menlu Inggris.

Truss akan mengatakan, ‘Putin telah menyerang aturan untuk negara-negara hidup berdampingan dengan kedaulatan, demokrasi, dan Piagam PBB.

"Jika kita membiarkan ekspansionisme Putin tidak tertandingi, hal itu akan mengirim pesan berbahaya kepada calon agresor dan otoriter di seluruh dunia," demikian akan dikatakan oleh Truss.

Baca Juga: Dugaan Penyiksaan di Lapas Narkotika Yogyakarta dari Pemukulan, Makan Muntahan hingga Minum Air Kencing

Inggris, yang berusaha memainkan peran sentral dalam respons internasional terhadap invasi Rusia, sebagian besar bertindak sejalan dengan Amerika Serikat.

Pemerintah Inggris juga menyamai banyak tindakan yang diambil oleh Washington sejak pasukan Rusia memasuki Ukraina hampir dua minggu lalu.

Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari dan menyebutnya sebagai "operasi khusus" untuk mendemiliterisasi Ukraina dan menangkap nasionalis yang berbahaya.

Negara-negara Barat menyebut alasan Rusia itu sebagai dalih tak berdasar untuk invasi yang telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik yang lebih luas di Eropa.

Baca Juga: LPSK Temukan Dugaan Keterlibatan Oknum TNI dan Polri dalam Kasus Kerangkeng Mantan Bupati Langkat

Barat pun telah menerapkan sanksi keras sebagai tanggapan terhadap serangan Rusia ke Ukraina.

London memberlakukan sanksi terhadap individu dan entitas Rusia serta berjanji melarang impor minyak Rusia dan melarang perusahaan Rusia meningkatkan utang dan ekuitas di pusat keuangannya.

Namun, pemerintah Inggris telah dikritik karena bergerak terlalu lambat dalam memberikan sanksi kepada sejumlah individu Rusia. Inggris mengatakan proses sanksi itu akan dipercepat begitu undang-undang baru mulai berlaku.***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Reuters Antara

Tags

Terkini

Terpopuler