Delapan Negara Bagian AS Selidiki Dampak Buruk TikTok terhadap Anak-anak dan Generasi Muda

- 8 Maret 2022, 10:45 WIB
Foto Ilustrasi TikTok/
Foto Ilustrasi TikTok/ /Instagram @tiktok

WNC - WASHINGTON - Sedikitnya delapan negara bagian di Amerika Serikat (AS) termasuk California dan Massachussets, berkolaborasi melakukan penyelidikan dampak TikTok.

Mereka ingin mengetaui dampak aplikasi video itu terhadap kesehatan fisik ataupun mental para pengguna berusia muda.

Jaksa Agung Massachusetts Maura Healey mengatakan, pada akhirnya, penyelidikan akan mengarah ke perusahaan, terkait andil dan keterlibatannya dalam menimbulkan dampak kurang baik tersebut.

"Penyelidikan berfokus pada metode dan teknik yang digunakan TikTok meningkatkan keterlibatan pengguna muda, termasuk menambah durasi dan frekuensi pengguna di platform," katanya dalam pernyataan yang dikutip dari Reuters, Kamis.

Baca Juga: Grub NCT Dream Akan Menggelar Konser Album ‘Glitch Mode’ secara Daring pada April Bulan Depan

Anak usaha milik ByteDance itu sebelumnya pernah mengeluarkan pernyataan bahwa TikTok akan berfokus pada keselamatan pengguna yang lebih muda dan membatasi fitur- fitur layanannya berdasarkan usia.

Dalam laporan We Are Social pada 2022, TikTok telah menjadi aplikasi yang masuk  lima teratas pengguna paling banyak secara global dan juga menjadi aplikasi urutan pertama paling banyak diunduh.

Kemudian riset  Omnicore pada 2021 menunjukkan 50 persen pengguna TikTok tergolong dalam kategori usia 34 tahun ke bawah, dengan 32,5 persennya berasal dari usia 10-19 tahun.

Dengan kondisi tersebut, pembatasan fitur berdasarkan usia diperlukan TikTok untuk membuat aplikasinya tetap aman digunakan.

Halaman:

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

x