Kendalikan Obesitas dengan Mengurangi Gorengan sebagai Camilan, dan Memulai Pola Hidup Sehat

- 8 Maret 2022, 14:02 WIB
Kementerian kesehatan mengajak masyarakat untuk mengurangi gorengan sebagai snack saat kegiatan, hal ini dilakukan untuk menekan angka obesitas.
Kementerian kesehatan mengajak masyarakat untuk mengurangi gorengan sebagai snack saat kegiatan, hal ini dilakukan untuk menekan angka obesitas. /Foto: Pixabay/


WONOGIRI NEWS CAFE - Berat badan lebih atau dikenal dengan obesitas tentu berimbas buruk terhadap kesehatan.

Salah satu upaya pengendalian obesitas pada masyarakat bisa dimulai dengan hal-hal kecil seperti tidak menyediakan menu gorengan sebagai camilan dalam sebuah acara atau kegiatan.

"Bisa dari hal-hal kecil dari snack rapat tidak harus gorengan, itu bagian yang justru mendukung pengendalian obesitas," kata Koordinator Substansi P2 Pencegahan dan Pengendalian Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik (P2DMGM) Kementerian Kesehatan dr. Esti Widiastuti, Senin, 7 Maret 2022.

Gorengan, atau olahan yang melalui proses penggorengan tentu menyerap lemak.dan minyak. Hal ini membuat tingkat kalori pada makanan menjadi tinggi.

Baca Juga: Kejaksaan Agung Cekal 9 Orang terkait Dugaan Maling Uang Rakyat Kawasan Berikat Priok dan Tanjung Emas

Asupan kalori yang tinggi membuat badan bisa kelebihan berat badan, dan obesitas.

Obesitas merupakan penumpukan lemak berlebih akibat ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama.

Untuk menekan hal tersebut, maka perlu penerapan hidup sehat, seperti memberi makan gizi seimbang, memperhatikan jumlah jenis, jadwal makan dan pengolahan bahan makan.

Memberikan sayur 2 kali lipat dari jumlah karbohodrat dan protein membantu mencegah terkena obesitas.

Baca Juga: Polemik Ijasah S2 di STT Ekumene Kelapa Gading Mengantar Dosen dan Mahasiswi ke Polda Metro Jaya

Berdasar data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di tahun 2018 menyebut 95,4 persen masyarakat Indonesia masih kurang mengonsumsi buah dan sayur.

Selain mengonsumsi sayur dan buah, juga harus memperhatikan konsumsi gula, garam dan lemak harian.

Dikutip WNC melalui Antara, Esti mengingatkan asupan gula harian disarankan 4 sendok makan atau 150 gram, garam 1 sendok teh atau 15 gram dan lemak sebanyak 5 sendok makan atau 67 gram.

"Banyak masyarakat yang konsumsi atau pola makannya cukup berisiko terhadap kejadian penyakit tidak menular," kata Esti.

Selain pola makan tidak sehat, kurang bergerak atau kurang waktu olahraga juga berkaitan dengan risiko obesitas.

Baca Juga: PM Shtayyeh Kecam Aksi Israel atas Insiden Pembunuhan terhadap Bocah 14 Tahun di Palestina

"Untuk mengatasi obesitas kita perlu lihat akar penyebabnya, bisa juga asupan makanan dan yang dikeluarkan tetapi juga faktor genetik, kebiasaan sehari-hari, atau obat-obatan tertentu," tutur Esti.

Di sisi lain, berbagi pengalaman menginspirasi orang sangat membantu memotivasi orang agar tak mengalami obesitas.

Upaya ini juga bisa dibarengi skrining atau deteksi dini khususnya pada mereka yang berusia di atas usia 15 tahun. ***

 

Editor: Indah Panca Kusumawati

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah