Waduh, Kebanyakan Minum Air bisa Bikin Keracunan! Efek Buruknya Bisa Meninggal? Kok Bisa?!

- 4 Maret 2022, 11:53 WIB
Ilustrasi. Ternyata mengonsumsi air secara berlebihan justru berakibat buruk terhadap kesehatan.
Ilustrasi. Ternyata mengonsumsi air secara berlebihan justru berakibat buruk terhadap kesehatan. /Foto: Pixabay/


WNC - GAYA HIDUP - Mengonsumsi air sudah menjadi suatu keharusan, agar tubuh tetap sehat dan terasa bugar. Namun perlu diketahui, jika berlebihan efeknya justru tidak baik.

Berlebihan mengkonsumsi air, justru akan berujung pada keracunan air. Kok bisa? Berikut penjelasannya.

Orang dewasa perlu minum sekitar 2,7 hingga 3,7 liter cairan sehari, yang bisa berasal dari air, makanan, dan minuman lainnya.

Dikutip WNC melalui Antara, keracunan air bisa terjadi jika anda begitu banyak mengonsumsi air, sehingga ginjal tidak dapat menghilangkannya dengan cepat.

Baca Juga: 'Donat Perdamaian' Bentuk Keperdulian terhadap Anak-anak Ukraina, 600 Buah Laris Diserbu Pembeli

Hal ini, yang justru akan mengencerkan elektrokit terutama natrium dalam darah di tubuh.

Bukan tanpa sebab, ini berbahaya jika kadar natrium darah turun dengan cepat, dapat menyebabkan perubahan neurologis, seperti halusinasi dan kebingungan. Meski jarang, keracunan air bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

"Keracunan air dapat terjadi bila Anda minum lebih dari tiga sampai empat liter air dalam waktu singkat seperti satu atau dua jam," kata pakar pengobatan darurat di Rutgers New Jersey Medical School, Lewis Nelson, MD, seperti dikutip dari Insider, Jumat, 4 Maret 2022.

Resiko keracunan air disebabkan berbagai variasi tergantung frekuensi asupan, seperti usia, jenis kelamin, dan kesehatan.

Baca Juga: 5 Karyawan Toko Elektronik di Depok Disekap Kawanan Perampok, Harta Benda dan Uang Tunai Raib Digasak

Jika mengonsumsi air terlalu banyak, membuat otak membengkak dan mengganggu fungsi normal.

Gejala tersebut dapat dikenali dengan sakit kepala, bingung, mual, muntah dan menjadi lupa.

Jika tidak segera diobati, maka kondisi ini dapat menyebabkan gejala lain, seperti bicara menjadi cadel, lemah, halusinasi, kram otot, gangguan fungsi otak, kejang dan koma.

Selanjutnya, keracunan air sering terjadi pada orang dewasa yang melakukan lari maraton, latihan militer, memiliki kondisi kesehatan mental.

Selain pada orang dewasa, kondisi keracunan air juga bisa berkembang terhadap bayi. Bayi berusia di bawah enam bulan beum boleh diberi air karena perutnya kecil dan ginjalnya belum berkembang.

Baca Juga: Asik Bermain Pasir, Bocah 7 Tahun Dicekoki Minuman Keras dan Dicabuli Kuli Bangunan di Wilayah Jombang

Jika mereka diberi air atau susu formula yang terlalu encer, mereka mungkin mengalami keracunan air.

"Pasien dengan keracunan air memiliki keadaan darurat medis dan harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan medis darurat. Kami biasanya perlu menghentikan kejang mereka, memasukkan larutan yang mengandung natrium pekat, dan mendukung pernapasan mereka," kata Nelson.

Pasien akan memerlukan larutan elektrolit intravena dan obat lain, mengembalikan konsentrasi natrium darah normal. Tingkat kematian untuk pasien dengan keracunan air sekitar 7,1 persen. ***

 

Editor: Indah Panca Kusumawati

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah