Catat, Toilet Bersih Bukan Jaminan Bebas Penyakit dari Kontaminasi Tinja, Ini 5 Jalur Penularannya

- 14 Maret 2022, 14:34 WIB
Ilustrasi toilet di kamar mandi
Ilustrasi toilet di kamar mandi /Pixabay/ stevepb

 

WNC- Memiliki rumah dengan toilet yang bersih ternyata belum tentu menjamin terbebas dari penyakit yang disebabkan kontaminasi tinja melalui feses yang mengandung patogen. Terutama anak-anak.

Masuknya tinja ke dalam tubuh manusia seringkali melalui mulut dengan berbagai jalur atau yang lebih dikenal dengan rute feses-oral. Rute ini menggambarkan rute penularan penyakit yang bersumber dari feses yang mengandung patogen.

Dikutip dari laman UNICEF Indonesia, Senin 14 Maret 2022, sedikitnya ada lima jalur yang memungkinkan perpindahan patogen dari satu orang ke orang lain sehingga dikenal dengan nama 5F agar memudahkan untuk diingat.

Baca Juga: Tim Indonesia Optimis Berlaga di All England 2022, Turnamen Bulutangkis Tertua dan Paling Bergengsi

Berikut lima jalur yang memungkinkan terjadinya penularan penyalit tersebut, yakni:

1.Fingers (tangan); patogen dari tinja masuk melalui tangan yang tidak dicuci secara benar setelah membersihkan dubur atau mengganti popok bayi.

2.Flies (lalat); lalat adalah salah satu vektor penyakit yang menyebarkan kontaminasi tinja yang berasal dari perilaku buang air besar sembarangan.

Baca Juga: Sinopsis Film Tracers Bioskop Trans TV, Pengantar Pesan Ahli Parkour Terancam Dibunuh Temannya Sendiri

3.Field (ladang atau tanah); tanah yang tercemar tinja dari perilaku buang air besar sembarangan atau dari rembesan ‘tangki septik’ yang tidak sesuai dengan standard.

4.Fluid (cairan); air yang dikonsumsi dan digunakan tercemar tinja, misalnya karena pembuangan tinja dari toilet yang terhubung langsung ke sungai atau parit, dan pencemaran air tanah dari ‘tangki septik’ yang tidak sesuai dengan standard.

5.Food (makanan); makanan yang tidak ditutup dengan baik dapat dihinggapi lalat yang membawa patogen dari tinja yang tidak ditangani dengan baik.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Dukung Revitalisasi Keraton dan Menjadikan Pura Mangkunegaran Pusat Kebudayaan

Halaman:

Editor: Nanang Sapto Nugroho

Sumber: Unicef Indonesia


Tags

Terkait

Terkini

x