Peran Mahasiswa Milenial Memulihkan Ekonomi Bangsa Melalui Zakat, oleh Yusridzul Yugo Achfari

24 April 2022, 00:49 WIB
Yusridzul Yugo Achfari /Dok/ Pribadi

WNC-SUKOHARJO- Ekonomi Bangsa Indonesia telah mengalami penurunan sejak pandemi pada tahun 2020. Bank Dunia menurunkan status status Indonesia dari negara berpendapatan menengah-atas menjadi menengah-bawah.

Hal ini disebabkan pendapatan nasional bruto atau gross national income (GNI) per kapita Indonesia turun dari US$ 4.050 pada 2019 menjadi US$ 3.870 pada 2020. (Badan Pusat Statistik).

Oleh karena itu, salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Yusridzul Yugo Achfari dalam tulisannya menyampaikan, sebagai generasi millennial tidak boleh diam dan pasif mengenai hal tersebut.

Baca Juga: Kasus Pembongkaran Tembok Bekas Beteng Keraton Kartasura, Polisi Backup Penyelidikan BPCB Jateng

Diperlukan sebuah inisiatif dari seluruh elemen milenial untuk menciptakan sebuah gerakan yang nantinya bisa berguna dalam memulihkan ekonomi Bangsa Indonesia, terkhusus melalui Zakat.

"Beberapa mungkin belum mengenal istilah "Pay It Forward" . Istilah itu adalah sebuah interpretasi dari sebuah film berjudul Pay It Forward (2020)," tulis Yugo, Minggu 24 April 2022.

Hal tersebut merupakan gagasan sebuah ide dari seseorang anak kecil yang menginginkan ide sederhana tentang kebaikan berkelanjutan dengan cara berbuat kebaikan terhadap seseorang dan meneruskannya dengan mengatakan pay it forward.

Baca Juga: Lembaga Dewan Adat Keraton Surakarta Prihatin, Beteng Bersejarah Bekas Keraton Kartasura Dirobohkan Warga

"Lalu diteruskan lagi ke setiap orang yang menerima kebaikan tersebut secara terus menerus. Salah satu ide tersebut bisa kita terapkan untuk menyebarluaskan betapa pentingnya zakat untuk sebuah kebaikan," tegasnya.

Dimulai dari hal kecil pada anak kecil < 10 tahun untuk menerapkan prinsip ini sedini mungkin, agar tertanam seterusnya untuk berbuat kebaikan dan menyebarluaskan kebaikan tersebut ke setiap orang yang anak kecil tersebut temui.

Selain itu untuk generasi milenial sekarang ini, terlebih pada mahasiswa yang mempunyai peranan agent of change diharapkan dapat memberikan peranannya untuk menciptakan sebuah Gerakan Berbagi.

Baca Juga: Polemik Portal Underpass Makamhaji, Dishub Sukoharjo Dinilai Tidak Memikirkan Dampaknya

Dimulai dari sedini mungkin, ketika para calon mahasiswa muslim yang telah mendaftar di suatu kampus, mengikuti sebuah kegiatan berupa ospek, dimana ospek tersebut terdiri dari ospek kampus, ospek fakultas dan juga ospek jurusan.

Dalam kegiatan tersebut dapat disisipkan materi-materi mengenai pentingnya zakat atau berbagi, pentingnya dalam menjalani rukun islam yang ke -4 tersebut atau juga bisa dikatakan pentingya menolong sesama manusia (humanity).

"Oleh karena itu saya sebagai mahasiswa millennial berniat untuk menanamkan pemahaman tersebut sedini mungkin dari mahasiswa baru supaya para mahasiswa millennial dapat menjalankan syariat rukun islam secara maksimal," ujarnya.

Baca Juga: Umroh Gratis, Reward PPMI Assalaam Sukoharjo bagi Santri Hafal Al Qur'an 30 Juz

Dengan ini, seluruh elemen masyarakat, pemerintah, generasi mahasiswa millennial dan para penggiat kampus dapat mengintegrasikan satu tujuan.

Yaitu, menolong sesama manusia dengan cara melalui penyebaran pentingnya zakat ke setiap elemen masyarakat yang berada, atau memiliki kemampuan secara ekonomi.

"Selain itu, juga meminimalisir terhadap penularan Covid-19 dengan melakukan penyebaran informasi melalui media sosial, dan mampu membantu masyarakat yang terdampak virus melalui Badan Amal Zakat Nasional (Baznas)," pungkasnya.***

 

Editor: Nanang Sapto Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler