Mereka dikubur dalam bebatuan atau menhir. Kubur batu ini berserak di sekitar desa, bahkan jumlahnya mencapai 304 buah.
Di antara kubur batu itu terdapat makam pendiri Ratenggaro, Gaura dan istrinya, Mamba. Beberapa menhir terletak di tepi pantai, sekitar 500 meter di belakang perkampungan.
Dua di antaranya sangat istimewa. Kubur batu pertama adalah milik Ratondelo, anak laki-laki pasangan Gaura-Mamba, di kemudian hari dipercaya sebagai Raja Sumba.
Setelahnya adalah kubur batu dari Rato Pati Leko, seorang pejuang paling dihormati warga setempat.
Baca Juga: Barisan Ganjar Terdepan Deklarasikan Dukungan Gubernur Jawa Tengah Maju di Pilpres 2024
Di luar itu ada empat menhir diabadikan sebagai tugu, yakni segel kampung sebagai penanda teritori desa adat.
Tugu lain adalah Katoda, yaitu batu yang dipercayai bertuah bisa mendatangkan kemenangan dalam berperang. Jumlahnya dua buah.
Tugu ketiga adalah kubur Ambu Lere Loha, yang dipercaya mempunyai kekuatan guntur kilat. Terakhir adalah tugu untuk meminta hujan.***