"Penyelidikan Kemenkes bersama IDAI (Ikaran Dokter Anak Indonesia) telah menjurus pada salahsatu sebab gangguan gagal ginjal akut yaitu keracunan obat," kata juru bicara Kemenkes, Mohammad Syahril.
Diungkap Syahril, kasus gagal ginjal akut yang terjadi di Indonesia terjadi hampir setiap tahun dengan jumlah rata-rata 1-2 pasien tiap bulannya.
"Kasus gagal ginjal akut menjadi perhatian pemerintah setelah melonjak pada Agustus 2022, lebih dari 35 kasus. Sama seperti hepatitis akut yang juga melonjak," ujar Mohammad Syahril.
Selain etilen glikol dan dietilen glikol, kasus gagal ginjal akut disebut terjadi juga karena adanya cemaran kimia lain yaitu etilen glikol butil eter (EGBE).*** (Eka Alisa Putri/Pikiran-Rakyat)