Reza Ceritakan saat Menunggu Autopsi Jenazah Brigadir J Sempat Kena Marah Polisi, Kenapa?

- 26 Oktober 2022, 14:15 WIB
Adik Brigadir J, Reza Hutabarat.
Adik Brigadir J, Reza Hutabarat. //@gabriellisa90//Tangkap Layar Tiktok.com/

WONOGIRIUPDATE - Adik dari mendiang Brigadir J, Reza Hutabarat menceritakan pengalamannya saat menunggu proses autopsi jenazah sang kakak, hingga mengalami perilaku yang tak mengenakan dari salah satu anggota Polisi.

Pengalamannya itu Reza Hutabarat utarakan melalui kanal Youtube milik Aktivis Irma Hutabarat, yang sudah tayang pada Selasa, 25 Oktober 2022.

Pada tayangan Youtube milik Irma Hutabarat itu, Reza menceritakan saat menunggu proses autopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Saat itu kata Reza sekitar pukul 03.00 dini hari.

Setelah menunggu berapa saat, dokter yang menangani autopsi Brigadir J keluar dari ruang autopsi. Berhubung Reza ini adalah salah satu keluarga Brigadir J, dokter itupun bermaksud menyampaikan sesuatu kepadanya terkait autopsi.

Baca Juga: Heru Budi Beri Imbauan WFH saat Cuaca Buruk Melanda: Kebijakan Diserahkan ke Perusahaan

Berita ini dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalam judul "Adik Brigadir J Reza Hutabarat Tak Habis Pikir, Mau Mendoakan Jenazah Abangnya Saja Kena Omel"

Tetapi, belum sempat dokter perempuan itu menjelaskan penuh proses autopsi jenazah Brigadir J, seorang polisi dengan pangkat yang ia sebut Kombes menepuk dan menyela pembicaraan mereka.

"Di saat dokter itu mau ngomong lagi, langsung kayak dipotong gitu, sama ada anggota Provost Kombes, tapi Reza lupa namanya," ujarnya.

"Dokternya tidak sempat menjelaskan secara detail," katanya.

Ia tidak mengingat siapa nama dokter tersebut. Dokter itu, kata dia, tidak memakai tanda pengenal atau nametag pada saat itu.

Pun, anggota polisi yang menyela pembicaraannya dengan dokter tersebut. Reza mengaku tidak mengingat namanya. Namun, katanya, ia mungkin bisa mengenalinya dari wajah.

Setelah kejadian itu, Reza meminta memakaikan pakaian pada jenazah Brigadir J. Namun permintaan itu ditolak polisi berpangkat Kombes tadi.

Padahal, Reza menambahkan, izin untuk memakaikan pakaian itu diperbolehkan oleh pihak dokter.

"Cuman Reza, yaudahlah, daripada bagaimana suasananya... Terus Reza keluar," ujarnya.

Ia kembali meminta izin, kali ini untuk memindahkan jenazah ke dalam peti. Namun lagi-lagi permintaan itu ditolak.

"Dan ujung-ujungnya, (jenazah) sudah rapi, tangannya dilipat, segala macem, baru Reza bisa melihat. Itupun, Reza masuk sama AKBP Hendrik (pimpinannya di Yanma)," katanya.

Selepas itu kata Reza, AKBP Hendrik mengajaknya untuk berdoa bersama ketika jenazah Brigadir J sudah dimasukkan ke dalam peti.

Pada momen inilah, ia merasa tidak diperbolehkan lama-lama untuk mendoakan jenazah Brigadir J. Dari situ, ia sudah merasakan adanya kejanggalan.

"Pas AKBP Hendrik itu masuk sama Reza, sempat juga berdoa dulu. Waktu berdoa, Reza sempat dengar nih, ada yang nyeletuk," katanya.

"Padahal doa kami enggak lama-lama banget. Pas Reza berdoa sama AKBP Hendrik, itu kan berdua doang tuh, di samping peti, ada yang nyeletuk 'udah belum sih?*** (Boy Darmawan-Pikiran-Rakyat)

 

Editor: Saepul Rohman

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah