WONOGIRIUPDATE - Sebelumnya, Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pada masyarakat di sejumlah Provinsi di Indonesia di prediksi akan menghadapi fenomena Cuaca Ekstrem.
Dampak dari cuaca ekstrem ini sudah menerpa beberapa daerah, seperti hujan lebat selama 24 jam.
Hujan lebat yang tak henti-henti membuat banjir, yang kini berdampak pada beberapa daerah termasuk Jakarta dan Cilacap.
Untuk diketahui oleh masyarakat, BMKG menjelaskan mengapa terjadinya fenomena cuaca ekstrem.
Berita ini dikutip dari Pikiran Rakyat.com dalam judul "BKMG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrem".
"Sebagian wilayah Indonesia saat ini sedang berada pada fase peralihan antara kemarau ke musim hujan. Hal tersebut ditandai dengan fenomena hujan lebat dan juga angin kencang atau puting beliung," kata kepala BMKG, Dwikorita Karnawati.
Selain fase peralihan dari musim kemarau ke penghujan, Dwikorita Karnawati juga menjelaskan terkait efek yang ditimnulkan dari La Nina.
"Saat ini juga masih terdeteksi terjadinya La Nina dengan intensitas lemah yaitu fenomena yang dipengaruhi adanya aliran massa udara di Samudra Pasifik akibat suhu muka air laut di Indonesia ini lebih hangat daripada suhu air laut di Samudra Pasifik bagian tengah barat," ujar Dwikorita Karnawati.