Turunkan Stunting, Indonesia Bisa Raih Bonus Demografi

- 15 November 2021, 21:18 WIB
 Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam webinar bertema Keterbukaan Informasi Publik Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting yang diikuti di Jakarta, Senin, 15 November 2021
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam webinar bertema Keterbukaan Informasi Publik Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting yang diikuti di Jakarta, Senin, 15 November 2021 /WNC/ANTARA/ Zubi Mahrofi/

WNC–JAKARTA – Kasus kekerdilan (stunting) harus diturunkan serendah mungkin agar Indonesia meraih bonus demografi.

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyatakan semua paham bahwa kesempatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat ada di era sekarang sampai tahun 2035

Di dalam webinar bertema Keterbukaan Informasi Publik Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Jakarta, Senin, 15 November 2021, Hasto menyebutkan upaya penurunan stunting menjadi kesempatan untuk mendapatkan bonus demografi yang harus ditransformasikan menjadi bonus kesejahteraan.

Baca Juga: Mengabdi kepada Masyarakat, Bangun Hubungan Mutualisme Kampus dan Wilayah KKN PM

“Tanpa kualitas SDM yang unggul tentu Indonesia hanya bisa melewati bonus demografi dalam bentuk angka kuantitas, yakni jumlah penduduk yang usia produktifitasnya banyak tetapi belum tentu produktif kalau kualitas SDM tidak bisa bersaing,” ujar Hasto seperti dikutip WNC melalui ANTARA, Senin.

Menurut Hasto, proporsi usia produktif besar sama dengan usia konsumtif yang juga besar, sehingga usia produktif juga identik dengan usia konsumtif. Dengan demikian, ketika Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan sendiri karena tidak produktif maka pangsa pasar dalam negeri akan diambil oleh orang lain.

"Sudah barang tentu jumlah penduduk yang besar menjadi beban pembangunan, bukan menjadi modal pembangunan," ucapnya.

Akselerasi Pendapatan

Hasto mengatakan kondisi itulah yang menjadi alasan kekerdilan harus diturunkan serendah mungkin dalam rangka untuk memiliki SDM yang unggul agar kesempatan bonus demografi bisa mengakselerasi pendapatan per kapita warga dan keluarga di seluruh wilayah Indonesia.

Halaman:

Editor: Nadhiroh

Sumber: ANTARA


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah