Omicron XBB Sudah Masuk Indonesia Diprediksi Akan Ada Lonjakan Kasus, Perketat Protokol Kesehatan?

25 Oktober 2022, 21:00 WIB
Omicron XBB Subvarian Covid 19 masuk Indonesia, perkuat protokol kesehatan /

WONOGIRIUPDATE.COM - Subvarian baru Covid-19 yakni omicron XBB telah menjangkit masyarakat Indonesia.

Omicron XBB disebut sebagai varian terkuat oleh para ahli yang berhasil lolos dari vaksin. Karena itu kementerian kesehatan menghimbau agar masyarakat kembali memperkuat protokol kesehatan.

Terbukti Omicron XBB menular cepat di Singapura dan diprediksi pada awal tahun akan ada lonjakan kasus Omicron XBB di Indonesia.

Seperti dikutip dari gorajuara.com dalam artikel berita berjudul "Simak! Varian Baru Covid-19 Omicron XBB Masuk Indonesia, Kenali dan Pahami Gejalanya"

Baca Juga: Kisah Lucu Dibalik WhatsApp Error Pada Hari Ini 25 Oktober 2022

Sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan varian Omicron XBB termasuk Indonesia.

Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, yang terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Ia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober.

Baca Juga: Rincian 6 Fitur Terbaru WhatsApp yang di Update pada Bulan Oktober 2022, Group Dapat Menampung 1.024 Anggota

Dengan adanya temuan ini, Kemenkes langsung melakukan upaya antisipatif dengan melakukan testing dan tracing terhadap 10 kontak erat. Hasilnya, seluruh kontak erat dinyatakan negatif Covid-19 varian Omicron XBB.

"Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam,” kata Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. M. Syahril.

Syahril mengatakan meski varian baru XBB cepat menular, namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron.

Meskipun begitu negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19, karena berbagai mutasi varian baru masih berpotensi terus terjadi.

Baca Juga: Ikut Jadi Korban, Aset Irwansyah Dikuras Sang Adik Hafiz Faturrahman yang Jadi DPO

Dalam 7 hari terakhir ini dilaporkan terjadi kenaikan kasus di 24 provinsi, dengan hal tersebut, Syahril meminta masyarakat mengedepankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menghindari kerumunan dan mencuci tangan pakai masker, dan melakukan testing apabila mengalami tanda dan gejala Covid-19.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengklaim Indonesia juga tidak menghadapi gelombang Omicron untuk varian BA.4 dan BA.5, saat negara lain mengalaminya.

“Tapi ujiannya nanti, akan kita lihat di awal tahun. Kita tahu Singapura yang tadinya hanya ratusan kasusnya sekarang naik menjadi 6 ribu kasus per hari lebih tinggi dari Indonesia yang cuma 2 ribu kasus per hari padahal penduduk Singapura 5 juta, sedangkan penduduk kita 270 juta,” ucap Budi.

Baca Juga: Lesti Kejora Terancam Pidana Karena Cabut Laporan KDRT Kepada Rizky Billar Demi Anak

Memang, seluruh dunia mengakui bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia menjadi salah satu yang terbaik.

Namun, tantangan selanjutnya adalah kenaikan kasus yang diprediksi terjadi pada bulan Januari-Februari 2023 akibat lahirnya mutasi baru.

“Ini butuh bantuan dari semuanya agar kita bisa disiplin protokol kesehatan, pakai masker, cuci tangan, jaga jarak dan yang belum booster segera booster,” katanya.

Baca Juga: Tertangkap Saat Tidur Nyenyak Pelaku Penusukan Anak Perempuan di Cimahi berniat Kabur Ke Kalimantan

Hingga saat ini, masyarakat Indonesia masih menjadi salah satu warga negara yang patuh terhadap protokol kesehatan.

Buktinya, penggunaan masker yang tidak dilepas di saat negara lain dengan percaya dirinya menarik kebijakan terkait protokol kesehatan. *** (Rizka Shifatus Shofwah/Gora Juara)

Editor: Mila Jelita

Sumber: Gorajuara

Tags

Terkini

Terpopuler