23 Obat Sirup Dirilis Aman Menurut BPOM dari Hasil 102 Temuan

23 Oktober 2022, 19:27 WIB
ilustrasi obat flu syrup /husni habib/pixabay

WONOGIRIUPDATE - Sebelumnya Kemntrian Kesehatan (kemenkes) memberikan informasi terkait 102 daftar obat  yang telah dikonsumsi oleh para pasien gagal ginjal akut progresif atipikal (Acute Kidney Injury/AKI) di Indonesia.

Kemudian Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan serangkaian pada 102 obat sanpel tersebut.

Dari hasil pengujian yang dilakukan BPOM, hasilnya 23 obat  tidak menggunakan empat pelarut Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol dan Gliserin atau Gliserol, sehingga aman dikonsumsi sesuai aturan pakai.

Dengan adanya pengujian tersebut, BPOM menyatakan ke-23 obat ini aman dan layak dipergunakan.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut Mengkhawatirkan, Jokowi Berikan Arahan untuk Menghadapinya

Berita ini dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalam judul "BPOM Rilis 23 Obat Aman Digunakan dari 102 Temuan Obat Sirup di Rumah Pasien Gagal Ginjal, Berikut Daftarnya"

“Dari list yang diberikan Kementerian Kesehatan, 102 produk obat yang digunakan pasien gagal ginjal akut, ada 23 produk tidak menggunakan keempat pelarut tersebut, sehingga aman digunakan,” kata Kepada BPOM RI Penny K Lukito dalam konferensi pers Minggu 23 Oktober 2022.

Berikut daftar 23 obat sirup yang tidak menggunakan pelarut Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol dan Gliserin atau Gliserol, dan aman dikonsumsi.

1. Alerfed Syrup (obat flu), produksi Guardian Pharmatama

2. Amoxan, (antibitotik), produksi Sanbe Farma

3. Amoxicilin (antibiotik), produksi Mersifarma TM

4. Azithromycin Syrup (antibiotik), produksi Natura/Quantum Labs

5. Cazetin (anti jamur), produksi Ifras Pharmaceutical Laboratories

6. Cefacef Syrup (antibiotik), produksi Caprifarmindo Labs

7. Cefspan Syrup (antibiotik), produksi Kalbe Farma

8. Cetirizin (obat alergi), produksi Novapharin)

9. Devosix drop 15 ml (dekongeston), produksi Ifras Pharmaceutical Laboratories

10. Domperidon Sirup ( obat mual), produksi Afi Farma

11. Etamox syrup (antibiotik), produksi Errita Pharma

12. Interzinc (obat diare), produksi Interbat

13. Nytex (obat batuk), produksi Pharos

14. Omemox (antibiotik), produksi Mutiara Mukti Farma

15. Rhinos Neo drop (obat hidung tersumbat), produksi Dexa Medica

16. Vestein (obat batuk) produksi Kalbe

17. Yusimox (antibiotik) produksi Ifras Pharmaceutical Laboratories

18. Zinc Syrup (obat diare), produksi Afi Farma

19. Zincpro syrup (obat diare) produksi Hexpharm Jaya

20. Zibramax (antibiotik), produksi Guardian Pharmatama

21. Renalyte (cairan rehidrasi), produksi Pratapa Nirmala

22. Amoksisilin (antibiotik)

23. Eritromisin (antibiotik)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 102 obat tersebut ditemukan pihaknya dari 156 rumah pasien penderita gagal ginjal.

"Kemenkes mendatangi 156 rumah pasien, dan ada 102 obat yang ada di lemari keluarga ini yang jenisnya sirup. Itu kami laporkan dan Presiden bilang dibuka saja biar masyarakat tenang," katanya, dikutip pada Sabtu, 22 Oktober 2022.*** (Yudianto Nugraha/Pikiran-Rakyat)

 

Editor: Saepul Rohman

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler