Kasus Gagal Ginjal Akut Mengkhawatirkan, Jokowi Berikan Arahan untuk Menghadapinya

23 Oktober 2022, 16:28 WIB
Illustrasi terkait tulisan Inilah 6 Minuman Pembersih Ginjal yang Memiliki Rasa Segar dan Menyehatkan /Instagram /@sarandokter

WONOGIRIUPDATEIndonesia sedang dikhawatirkan oleh gagal ginjal akut, yang melanda anak-anak.

Menyikapi hal ini, Presiden Jokowi memberikan arahan kepada pihak terkait dalam menanggulangi.

Menurut Jokowi, mengatasi penyakit gagal ginjal akut harus diatasi bersama-sama.

Berita ini dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalam judul "Jokowi Soal Kasus Gagal Ginjal Akut: Tugas Kita Semuanya, Industri Obat Harus Diperketat Lagi"

Baca Juga: Pengobatan Ginjal Mahal, dr Zaidul Akbar Beri tips Obat Herbal dari Bumbu Dapur

Pernyataan itu disampaikan Jokowi saat bertandang dalam acara JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 21 Oktober 2022.

"Yang paling penting pengawasan terhadap industri obat harus diperketat lagi. Tugasnya (dilakukan bersama-sama) semuanya," kata Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi tak menjelaskan lebih lanjut upaya atau langkah yang mesti diambil selain arahan untuk saling bahu membahu.

Hal itu lantaran menurut Jokowi, penjelasan lengkap terkait penanganan kasus tersebut telah disampaikan sebelumnya oleh Menkes Budi Gunadi Sadikin, tepatnya Jumat siang, 21 Oktober 2022.

"Tadi siang kan sudah disampaikan oleh Menkes secara detil ya," ujar Jokowi lagi.

Sebagai informasi, Menkes telah mengungkap hasil penelusuran cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada obat sirup yang dijual di pasaran.

Simpulan itu diambil dari temuan pada kasus kematian anak gagal ginjal akut yang dilaporkan di RSCM.

Tujuh dari 11 pasien gagal ginjal akut di RSCM, menurut hasil penelitian positif tercemar etilen glikol dan dietilen glikol.

Zat atau senyawa berbahaya tersebut, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berisiko pada gagalnya ginjal, sebagaimana meledaknya kasus pertama di Gambia, Afrika.

"Kita tes di anak-anak tersebut, ternyata dari anak-anak yang kita tes, yang ada di RSCM, dari 11, 7 anak positif memiliki senyawa berbahaya tadi, yaitu etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG), jadi confirmed," kata Menkes.

Menkes mengatakan lebih dari 50 persen kasus kematian gagal ginjal akut disebabkan senyawa kimia.

Dia juga menjelaskan DEG yang masuk ke ginjal dapat berubah menjadi kristal-kristal yang tajam dan bersifat menghancurkan fungsi organ tersebut.

"Kita langsung cek etilen glikol, dietilen glikol itu kalau masuk ke tubuh kita kan mengubah senyawa kimia tadi menjadi asam oksalat, kalau masuk ginjal bisa menjadi kristal-kristal kecil yang sangat tajam, sehingga jika ada di balita kita ya rusak ginjalnya," ucapnya.

Dengan demikian, langkah konservatif yang dilakukan Kemenkes RI adalah menarik hak jual penjualan obat-obat yang mungkin tercemar DEG dan EG demi mengurangi risiko kasus kematian. *** (Siti Aisah Nurhalida Musthafa)

Editor: Saepul Rohman

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler