Baca Juga: Kapolresta Banjarmasin Siap Pertaruhkan Jabatan Jika Oknum Polisi Cabul Bripka BT Tidak Dipecat
Di dalam angkutan umum tersebut hanya berisi tiga orang. Yakni Bunga, sopir IS dan kernetnya GG. Setelah Bunga naik angkot berangkat, dan si kernet menutup pintu mobil kemudian tiba-tiba memukuli korban dengan tangan.
Tidak hanya itu, tersangka GG juga menendang korban berulang kali ke bagian dada, serta mencekik korban hingga menimpahkan ban serep yang berada di bawah kursi penumpang.
Aksi tersebut diduga sudah direncanakan berdaua. Terbukti sang sopir IS bukannya mengingatkan, tapi malah menyerahkan kendali angkot kepada GG.
IS pun membuka celana korban dan menyetubuhi secara paksa bergantian dengan GG. Usai melampiaskan nafsunya, IS dan GG kembali memukuli dan mencekik korban.
“Setelah memastikan korban meninggal dan tidak ada reaksi, kedua tersangka langsung membuang ke sungai di Ciujung, Kabupaten Serang,”tutur Zain Dwi Nugroho.
Sebelumnya, para tersangka menguras barang berharga milik korban yaitu handphone, kartu ATM BNI, Bank DKI dan ATM Bank Mayora.
Rupanya, takdir Tuhan tidak seperti diharapkan tersangka . Bunga yang sudah dianggap meninggal dan dilemparkan ke sungai, ternyata masih hidup.
Dengan sisa tenaganya, koban bersaha berenang ke tepi sungai dan meminta bantuan warga sekitar.