Kerajinan Jam Tangan Kayu dari Klaten yang Mendunia, Ini Penampakannya

- 7 Juni 2022, 18:21 WIB
Penampakan jam tangan kayu buatan Suwanto dari Klaten
Penampakan jam tangan kayu buatan Suwanto dari Klaten /Kominfo Klaten

WNC-KLATEN – Sebuah jam tangan dengan hampir seluruh bagiannya terbuat dari kayu, buah hasil kreativitas tangan-tangan terampil yang menghasilkan produk bernilai dari bahan baku sederhana, tercipta di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah (Jateng).

Adalah Suwanto, penggagas terciptanya jam tangan kayu yang diberi nama KOWAL. Kreativitas ini pula yang mengantarkan jam tangan kayu karyanya itu dilirik pasar internasional. Meski bermodal kayu sisa, produknya laris manis di pasar Amerika.

“Awalnya mencoba memanfaatkan limbah produk mebel yang saya buat, bahkan alat produksinya saya buat sendiri. Tapi ternyata banyak peminatnya, sampai ada kontrak dengan buyer dari Amerika Serikat,” ungkapnya, dikutip dari laman Kominfo Senin 7 Juni 2022.

Baca Juga: Kisruh Perobohan Gedung Panti Marhaen Sukoharjo, Berujung Saling Lapor Polisi

Suwanto memulai usaha kerajinan dari limbah kayu sejak 2006. Pada 2011 produk kerajinan kayu buatannya mulai dikenal pasar mancanegera. Itu setelah dia mendapat pesanan jam tangan kayu dari negeri Paman Sam, Amerika.

Pelanggan tersebut secara khusus memesan bracelet atau lebih dikenal dengan sebutan casing atau gelang jam tangan, berbahan kayu.

Selama kontrak tiga tahun yang dijalaninya, rata-rata Suwanto mengirimkan 2.500 jam tangan kayu ke Amerika. Dari pengiriman tersebut, omzet yang direngkuh Suwanto mencapai Rp 80 juta setiap bulannya.

Baca Juga: Sinopsis Film Casino Raiders Tayang Tengah Malam di Bioskop Trans TV, Saat Andy Lau Beraksi di Kota Judi Las V

Bahan baku yang digunakan berupa kayu mahoni, sonokeling, dan sawo. Bahan dari jenis kayu tersebut, menurutnya memiliki karakter dan warna yang khas saat dipoles.

Bahkan tanpa pewarna pun, masing-masing bahan memiliki gurat warna yang otentik. Keunikan inilah yang menjadikan produk KOWAL berkualitas dan bernilai jual tinggi.

Manisnya penjualan produk ke luar negeri ternyata tidak membuat Suwanto silau materi. Dia memilih lepas dari pelanggannya di Amerika setelah tiga tahun menjalin kerjasama.

Baca Juga: Lolos Seleksi Ketat, 5 Pimpinan Baznas Sukoharjo Periode 2022 2027 Dilantik Bupati, Berikut Ini Daftarnya

Pilihan ini bisa dibilang anti mainstream. Sebab, dengan hanya menggarap pasar lokal, omzet yang dia terima justru lebih kecil dibandingkan saat bekerja sama dengan pelanggan di Amerika Serikat.

Pasar lokal dengan omzet yang jauh lebih kecil ini dilakoni demi mewujudkan kemandirian usaha dan memberdayakan masyarakat. “Pilihan ini saya ambil demi mewujudkan kemandirian usaha dan memberdayakan masyarakat,” tutur Suwanto.

Selain memproduksi jam tangan kayu, Suwanto juga mengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Cipta Karya. PKBM menyatu dengan rumah sekaligus bengkel kerjanya yang berada di Dukung Gilangsari. Lewat workshop inilah, ia menularkan kreativitas membuat jam tangan dari kayu.

Baca Juga: Dibagi 4 Grup, PSSI Siap Kembali Gelar Piala Presiden 2022 Setelah Vakum Akibat Pandemi

Meski menggarap pasar lokal, namun produk yang dihasilkan tetap mempertahankan kualitas. Bicara jam tangan kayu, tidak bisa dilepaskan dari detail dari desainnya. Berbeda dari mebel kayu yang memiliki ukuran besar.

Pembuatan jam tangan kayu butuh ketelitian dan keluwesan menggunakan alat produksi. Proses yang panjang inilah yang turut meningkatkan nilai jual produk KOWAL.

“Kalau bicara jam tangannya, tentu produk ini tidak bisa disandingkan dengan jam tangan bermerek. Tapi yang dijual adalah nilai seninya, kreativitasnya,” ungkapnya.

Baca Juga: Persoalan Sandal di Pelataran Masjid Nabawi, Jemaah Haji Diminta Tetap Memakai, Ini Alasannya

Di pasar lokal, harga jam tangan KOWAL dibandrol dengan harga Rp300 ribu hingga Rp900 ribu tergantung bahan baku dan tingkat kerumitan pengerjaan.

Meski membidik pasar lokal, namun hal ini bukan perkara yang mudah. Seiring berjalannya waktu, jumlah pengrajin jam tangan kayu pun bertambah. Artinya persaingan produk jam tangan kayu di pasar lokal mulai ketat.

Banyak produsen yang menawarkan harga yang lebih murah. Meski begitu, Suwanto tak patah arang. Ia justru terpacu untuk menghasilkan inovasi produk yang semakin bernilai jual.

Baca Juga: Pandemi Melandai Vaksinasi Jalan Terus, Polres Sukoharjo Buka Gerai di Pasar Malam

“Semakin banyak pesaing, berarti kita harus semakin kreatif. Apalagi produk craft, yang dicari adalah kreativitas produk yang dihasilkan. Semakin unik, semakin bernilai jual," imbuhnya.

Saat ini produk KOWAL dapat dipesan melalui digital market place. Ia pun mengembangkan produk yang turut dipasarkan melalui laman media sosial Instagram @kowalwoodart.id.***

Editor: Nanang Sapto Nugroho

Sumber: Kominfo Klaten


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x