Tempuh Jarak 23 Kilometer, 1.000 Pesilat PSHT Sukoharjo Jalani Tradisi Long March Dilepas Bupati

- 29 Mei 2022, 18:14 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani melepas 1.000 peserta long march PSHT Sukoharjo
Bupati Sukoharjo Etik Suryani melepas 1.000 peserta long march PSHT Sukoharjo /WNC/ Nanang Sapto Nugroho/

WNC- SUKOHARJO– Lapangan Desa Pranan, Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), mendadak dipenuhi massa dari perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pada, Minggu 29 Mei 2022.

Berkumpulnya para pendekar dengan seragam khas hitam tersebut, tak lain untuk mengikuti long march yang merupakan tradisi dalam kenaikan tingkat serta mengasah kekuatan fisik dan mental.

Kegiatan yang diikuti sebanyak 1.000 peserta dengan menempuh jarak sekira 23 kilometer ini, juga dihadiri Bupati Sukoharjo Etik Suryani beserta jajarannya.

Baca Juga: Puteranya belum Ditemukan, Ridwan Kamil Perpanjang Cuti Sepekan untuk Menunggu di Swiss

Sebagai bentuk dukungan dan perhatian, Bupati oleh para pengurus PSHT didaulat mengibarkan bendera start melepas peserta long march seusai gelar upacara.

"PSHT merupakan salah satu perguruan pencak silat terbesar yang ada di Indonesia, yang mengajarkan kesetiaan pada hati sanubari sendiri, serta mengutamakan persaudaraan," kata Bupati.

Ia menekankan, agar PSHT selalu menjaga konsep persaudaraan dengan menerjemahkan untuk menjaga persaudaraan dengan semua orang

Baca Juga: Sinopsia Film Escobar Paradise Lost Bioskop Trans TV, Jatuh Cinta dengan Keponakan Bos Mafia.

"Baik dengan sesama warga PSHT, maupun dengan sesama warga masyarakat, tanpa membeda-bedakan suku, budaya, ras, agama, dan politik," sebut Etik.

Disisi lain, Bupati juga berharap agar PSHT dapat terus berkontribusi dalam pembangunan di Kota Makmur, khususnya dalam pembentukan mental dan karakter generasi muda.

"Sehingga (PSHT) mampu menjauhkan dari pengaruh negatif seperti, penyalahgunaan narkoba, tawuran, pergaulan bebas, serta tindakan negatif lainnya," tegas Bupati.

Baca Juga: Peserta Lampaui Target, Event Danjen Kopassus Shooting Championship 2022 Diikuti 1.750 Orang

Ketua PSHT Cabang Sukoharjo, Suyanto, dalam kesempatan ini menjelaskan, 1.000 peserta long march tersebut berasal dari 11 ranting atau kepengurusan tingkat kecamatan se Kabupaten Sukoharjo.

"Long march kali ini hanya diikuti tingkat (sabuk) putih. Sesuai jenjangnya, untuk pemula itu hitam, kemudian jambon, terus hijau, meningkat ke putih," paparnya.

Untuk lain hari, long march menurut Suyanto akan digelar dengan peserta lebih banyak lagi, melibatkan semua warga PSHT Sukoharjo dari semua tingkatan.

Baca Juga: Jual Online Komponen Motor Hasil Curian, Pemuda Ini Diciduk Satreskrim Polres Sukoharjo

Ditambahkan oleh Sekretaris Umum Lembaga Konsultasi dan Bantuan Hukum (LKBH) PSHT, Gema Damaiyanto, bahwa kegiatan long march kali ini direncanakan sangat instan dan mengalir begitu saja.

"Ini menjadi potret dan ajang pembuktian bagaimana sistem koordinasi kami di PSHT dapat berjalan. Jumlah 1.000 peserta, itu baru sekira 10% dari total jumlah warga PSHT di Sukoharjo," ungkapnya.

Sebagai sarana mempererat tali persaudaraan dengan sesama warga PSHT, sekaligus wujud kontribusi kepada daerah dalam bidang pembangunan karakter dan mental generasi muda, maka kegiatan akan terus ditingkatkan.

Baca Juga: Tanamkan Disiplin Lalu Lintas Sejak Dini, Satlantas Polres Sukoharjo Gelar Police4 Go To School

"Terlebih pemerintah sudah melonggarkan sejumlah aturan tentang pembatasan kegiatan, sehingga ini membangkitkan gairah kami untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat menunjang tujuan berorganisasi," tegasnya.

Gema memastikan, bahwa koordinasi dengan pihak terkait untuk menghindari gesekan atau gangguan nyata terhadap kamtibmas akan dilakukan dalam kegiatan-kegiatan selanjutnya.

"Koordinasi ini menjadi penting, dan kami selalu terbuka. Jika terjadi gangguan dikhawatirkan akan menimbulkan stigma negatif. Bukan hanya kepada PSHT saja, tapi juga pada penanggung jawab keamanan wilayah," ujarnya.

Baca Juga: Hari Jamu Nasional 2022 di Sukoharjo, Pelaku Usaha Kuliner Ini Sajikan Jamu Gratis

Oleh karenanya, upaya mereduksi setiap potensi gangguan akan terus dilakukan oleh PSHT dengan catatan ada sinergitas dan harmonisasi dengan pihak aparat setempat.

"Bagi kami, sinergitas dan harmonisasi ini mempunyai peran dan andil besar dalam memelihara keberlangsungan kamtibmas," tandasnya.***

 

 

 

 

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah