WNC - KLATEN - Unik, satu kata menggambarkan pohon Natal di Gereja Katolik Santa Maria Bunda Kristus kawasan Tanjunganom, Gadungan Wedi, Klaten.
Jika biasanya, pohon cemara digunakan untuk perayaan Natal, namun di Gereja ini, 750 buah sapu lidi diubah menjadi hiasan pohon Natal.
Rama Emmanuel Maria Supranowo Pr (62), menyampaikan pembuatan pohon Natal setinggi tujuh meter menggunakan sapu lidi merupakan gambaran semangat kerjasama, saling bersatu, dan mengupayakan kemajuan bersama.
“Terlebih kita tahu masih berada dalam suasana pandemi Covid-19, sekalipun sudah landai tetapi semangat untuk terus menerus membangun kerjasama, bersatu ini kiranya harus tetap dibutuhkan” ujarnya.
Pengerjaan pohon Natal berbahan sapu lidi ini sudah berlangsung selama 5 hari. Rencananya akan selesai dalam kurun waktu 6 hari sambil terus mengembangkan ide-ide lain.
Menariknya, jelas Rama Emmanuel sapu lidi yang disusun menjadi pohon Natal merupakan sumbangan umat disekitar Gereja.
“Sapu lidi ini merupakan sumbangan dari umat tersebar di aneka macam lingkungan. Meliputi beberapa kecamatan di lingkup Wedi” ungkapnya, dikutip WNC melalui Klatenkab.go.id.