Ganjar Lantik Agen Antikorupsi, Asah Siswa jadi Musuh Koruptor

- 9 Desember 2021, 13:30 WIB
Sebuah stiker berwarna kuning diacungkan siswa-siswa SMA Negeri15 Semarang. Tulisannya unik "Mak Ijinkan "Mak Izinkan Anakmu Jadi Musuh Koruptor".
Sebuah stiker berwarna kuning diacungkan siswa-siswa SMA Negeri15 Semarang. Tulisannya unik "Mak Ijinkan "Mak Izinkan Anakmu Jadi Musuh Koruptor". /Laman berita @jatengprov.go.id/

WNC- SEMARANG - Sebuah stiker berwarna kuning diacungkan siswa-siswa SMA Negeri15 Semarang. Tulisannya unik "Mak Ijinkan "Mak Izinkan Anakmu Jadi Musuh Koruptor".

Stiker berasal dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Ganjar memberikannya karena para siswa dilantik menjadi agen antikorupsi Jateng.

Pelantikan secara simbolis terhadap empat siswa di Aula SMA 15 Semarang, Kamis 9 Desember 2021, siswa sekolah lain di Jateng mengikuti pelantikan secara daring. Selain mendapat stiker, siswa mendapat pin bertuliskan "Agen Perubahan Antikorupsi"

Usai pelantikan, para siswa serentak berikrar menjadi agen antikorupsi dan melaporkan setiap temuan indikasi korupsi kepada gubernur Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Tiga Daerah di Jawa Tengah Ini Genjot Vaksinasi dalam Dua Minggu Selesai

"Kami pelajar Jawa Tengah berjanji, setia pada Pancasila dan NKRI, menjadi agen antikorupsi dengan penuh kesadaran dan tanggungjawab, mengembangkan sikap kejujuran baik dalam ucapan maupun perbuatan, menyosialisasikan gerak antikorupsi di lingkungan pertemanan, sekolah maupun keluarga. Mengawasi setiap indikasi korupsi yang ditemui dan melaporkan langsung kepada Gubernur Jawa Tengah," kata para pelajar itu kompak.

Ganjar tak bisa menutupi raut kebanggaannya. Ia meminta para agen mengasah kepekaannya terhadap indikasi korupsi di lingkungan sekitar. Caranya mulai  hal-hal sederhana.

"Kalian hebat, terus semangat jadi agen antikorupsi baik di sekolah, di rumah atau di masyarakat. Mulailah  hal sederhana, jujur, tidak nyontek, tidak mbolos dan lainnya," kata Ganjar.

Salah satu pelajar, Fernandi mengatakan, dirinya tertarik jadi agen antikorupsi, sadar bahwa korupsi harus diberantas sampai akarnya. Tidak hanya aparat penegak hukum semata, harus melibatkan semua pihak termasuk anak-anak.

Baca Juga: Jateng Siap Sesuaikan Kebijakan Pemerintah Jelang Nataru, Ganjar Tiadakan Cuti ASN

"Hari ini saya mau jadi agen antikorupsi karena bisa ikut andil dalam upaya pemberantasan korupsi. Kami bawa sticker intinya meminta izin pada orang tua memberantas korupsi. Kami menganggap koruptor jahat, merugikan negara dan masyarakat.  Harus diberantas dan dilawan semuanya," ucapnya.

"Korupsi mengambil hak orang lain  bukan miliknya, perbuatan tidak baik tidak boleh dilakukan siapapun. Kita sebagai anak muda, bisa ikut mencegah praktik korupsi mulai hal sederhana di sekolah atau di rumah," kata Rahmandana, pelajar lainnya.

Ganjar sengaja mendatangi SMAN 15 Semarang guna melaksanakan kembali program Gubernur Mengajar. Program sempat terhenti karena pandemi.

"Karena bertepatan dengan Hari Antikorupsi, sekalian mau cek apakah pendidikan antikorupsi sudah jalan atau belum. Ternyata di beberapa sekolah sudah jalan dan yang belum kita dorong," katanya.

Pendidikan antikorupsi lanjut Ganjar tidak perlu dimunculkan lewat mata pelajaran atau kurikulum baru. Pendidikan antikorupsi bisa diinternalisasikan di semua mata pelajaran.

"Diinternalisasikan lewat PPKN bisa, MTK apalagi pendidikan agama pasti bisa. Caranya mudah, bisa buat kantin kejujuran, dan lainnya," terangnya.

Dilansir WNC dari Jatengprov.co.id. Ganjar senang ketika para pelajar  mau jadi agen antikorupsi. Sebab, semangat antikorupsi harus dilakukan sejak dini.

"Kalau sejak anak-anak mereka bisa menjadi agen antikorupsi, maka mereka saling mengingatkan. Kalau mereka menjadi agen, mereka tidak hanya melapor, tapi jadi pelopor. Harapan kita anak-anak kelak terbiasa dengan gaya hidup bersih baik di pikiran maupun perbuatan," pungkasnya. ***

Editor: Yunita AmikaJelli

Sumber: ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah