WNC – SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengingatkan Dinas Pendidikan, terkait persoalan pungli, penahanan ijazah, dan integritas di satuan pendidikan.
Hal itu disampaikan gubernur usai melantik dan mengambil sumpah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Pemprov Jateng, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Jumat, 14 Januari 2022.
Salah satu pejabat baru yang dilantik adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Uswatun Hasanah.
“Ini masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tuntas di Disdikbud Jateng,” kata Ganjar, dikutip WNC dari laman jatengprov.go.id.
Gubernur mengatakan masih mendengar pungli. Dicontohkan terkait SPP yang sudah digratiskan di SMA, SMK dan SLB, tapi masih ada yang mungut.
“’Njelehi’, Kasih peringatan,” kata Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga menerima laporan adanya guru yang menyebarkan hoaks terkait pemerintahan pada muridnya, dan penahanan ijazah siswa.
“Masih banyak orang harus nebus ijazah. Kalau ada yang terjadi di negeri dan itu ditahan lama, klarifikasi. Kalau banyak alasan, kepala sekolahnya dicopot,” ujar gubernur.
Dia berharap pejabat pimpinan tinggi pratama yang dilantik dapat tancap gas dan bekerja menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat yang masih ada.
“Jadi PR-PR sebenarnya banyak, tapi ya mudah-mudahan mereka bisa mengerjakan tugasnya dengan baik dan saya sampaikan kita harus selalu kenceng,” tandasnya.
Ditemui usai pelantikan, Kepala Disdikbud Provinsi Jateng Uswatun Hasanah menegaskan siap melakukan mandat yang diberikan Ganjar. Sejumlah pekerjaan rumah juga akan disikapinya dengan cepat dan tegas.
Baca Juga: Enam Kali Gempa Susulan Terjadi, BPBD Mengimbau Masyarakat Tetap Berada di Luar Rumah
“Apa yang disampaikan pak ganjar, memang butuh gerakan cepat, dan dibutuhkan sikap tegas untuk mengantispasi tiga hal tersebut, adanya penyimpangan hal-hal yang tidak seharusnya atau tidak on the track,” kata Uswatun.
Persoalan pungli, Uswatun menegaskan, biaya pendidikan pada satuan pendidikan di bawah Pemprov Jateng gratis. Sesuai perintah gubernur, Uswatun menyatakan siap mencopot oknum melakukan pungli.
“Karena sekolah itu sudah gratis, Insyaallah siap. Soal ijazah akan segera ditindaklanjuti. Bahkan kalau perlu ya kepala sekolahnya dipecat. Memang butuh sikap yang tegas untuk penyimpangan seperti itu,” tegasnya.***