Tersangka Teroris Dokter Sunardi Tewas Ditangan Densus 88, Bambang Pacul: Bukan Kesalahan Prosedur

- 17 Maret 2022, 19:25 WIB
Ketua Komisi III Bambang Wuryanto/ Bambang Pacul memyampaikan keterangan pers di Mapolres Sukoharjo didampingi Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi
Ketua Komisi III Bambang Wuryanto/ Bambang Pacul memyampaikan keterangan pers di Mapolres Sukoharjo didampingi Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi /WNC/ Nanang Sapto Nugroho

WNC- SUKOHARJO- Tewasnya tersangka teroris Dokter (dr) Sunardi saat akan ditangkap Densus 88 di daerah Bendosari, Sukoharjo, pada Rabu 9 Maret 2022, malam, mendapat perhatian Komisi III DPR RI.

Dipimpin Ketua Komisi III, Bambang Wuryanto disertai sejumlah anggota, diantaranya Eva Yuliana, melakukan kunjungan kerja spesifik ke Polres Sukoharjo, Kamis 17 Maret 2022.

Kedatangan rombongan yang dipimpin pria akrab disapa Bambang Pacul ini disambut langsung Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan tujuh pimpinan Polres se Solo Raya.

Baca Juga: Dilepas Bupati, Kontingen Kwarcab Sukoharjo Ikut Pesta Siaga Binwil Surakarta

Kepada awak media, Bambang menyampaikan, kunjungan spesifik di Mapolres Sukoharjo bertujuan membicarakan tentang penanganan terorisme.

"Nanti hari Senin (21 Maret 2022) kami akan menggelar rapat kerja bersama Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT)," katanya.

Ia mengatakan, alasan digelarnya rapat kerja dengan Densus 88 dan BNPT, lantaran isu terorisme sangat berbahaya bagi negara. Penanganannya harus sesuai UU No 5 Tahun 2018.

Baca Juga: Terkait 'Big Data' Sekjend PDIP Sarankan Luhut Fokus pada Tugasnya sebagai Pembantu Presiden

"Kami sama- sama berpegang pada Undang - Undang tersebut. Nah, khusus untuk hari ini, kami berbicara tentang wafatnya dr. Sunardi, bahwa itu sebenarnya prosedur dari Densus 88 sudah benar," tegasnya.

Tewasnya dr. Sunardi saat penangkapan, lanjut Bambang, merupakan accident (kecelakaan-Red) yang tidak bisa terhindarkan karena yang bersangkutan tidak bisa diberhentikan saat mengemudikan mobil.

"Kalau dr. Sunardi sebagai orang yang terlibat dalam jaringan teroris, itu clear sudah terbukti, itu saja. Kami juga ikut berduka kepada keluarga. Tewasnya dr. Sunardi bukan karena kesalahan prosedur," tandas Bambang.***

 

 

 

Editor: Nanang Sapto Nugroho


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah