WNC, Kota Palu - Kabar mengejutkan disampaikan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah (Sulteng) yang menyebutkan, burung kakatua jambul kuning terancam punah.
Kini populasi burung eksotik ini hanya tersisa dua ekor atau sepasang yang berada di Pulau Pasoso, Kecamatan Balaesang, Kabupaten Donggala.
Kepala BKSDA Sulawesi Tengah, Hasmuni mengatakan, salah satu penyebab kepunahan satwa dilindungi ini yakni perdagangan ke luar daerah Sulawesi bahkan luar negeri.
Baca Juga: Kembangkan 'Edufun Zoo and Park Tour', Taman Jurug Gandeng Bukit Sekipan dan Waduk Cengklik Park
“Tinggal satu pasang dan bisa dibilang kakatua jambul kuning terancam punah. Ini burung endemik yang hidup di Sulawesi tetapi lebih banyak di Bali karena mungkin ada yang bawa ke sana dan akhirnya populasinya meningkat” ujar Hasmuni seperti dikutip dari Antara, Rabu 9 Februari 2022.
Saat ini pemerintah melalui BKSDA Sulawesi Tengah telah menggandeng Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako untuk meningkatkan populasi burung kakatua jambul kuning.
“Kita sudah tandatangan MoU dan tinggal menyusun strategi penyelamatan populasi ini seperti apa,” terangnya.
Baca Juga: Pemilik dan Penanam Ganja Terancam Hukuman Mati, 20 Ribu Tanaman ada di Lahan Seluas 2 Hektare
Menurut Hasmuni, penyelamatan populasi burung kakatua jambul kuning menjadi tanggungjawab semua masyarakat.