Network
WNC – NEW YORK – Commitee to Protect Journalists (CPJ), mencatat sejumlah tekanan dan upaya dugaan pembungkaman terhadap jurnalis dan media peliput perang di Ukraina.
Komite Perlindungan Wartawan yang bermarkas di New Yor itu sebelumnya menginformasikan sedikitnya 7 jurnalis gugur saat meliput perang Rusia-Ukraina.
Dikutip WNC dari cpj.org, pasca tewasnya tujuh jurnalis tersebut, ancaman terhadap wartawan dan media di Ukraina masih berlangsung dan ditengarai terus meningkat.
Berikut catatan CPJ terkait dampak perang Rusia – Ukraina terhadap jurnalis/media;
- Obozrevatel dan Zaborona melaporkan bahwa jurnalis Belarusia Denis Staji, yang pindah ke Ukraina, diserang dan dipukuli di apartemennya selama beberapa hari oleh orang tak dikenal. Istri Denis meyakini, aksi tersebut sebagai bagian dari upaya untuk mengendalikan saluran media sosial suaminya.
Baca Juga: Horoskop GEMINI Mingguan Edisi Lebaran ; Nasib adalah Faktor Penentu di samping Percaya Diri Sendiri
- Spilka News melaporkan bahwa Pro Vse, sebuah situs web yang berbasis di pusat kota Ukraina Cherkasy, terus menerima ancaman anonim bahwa situsnya akan diblokir jika tidak menghentikan "pipa berita palsu" tentang Rusia. Situs ini telah mengalami beberapa serangan penolakan layanan (DDoS).
- Serhiy Starushko, seorang jurnalis Ukraina ditahan selama beberapa jam ketika pasukan Rusia menduduki kota pelabuhan Berdyansk, mengatakan kepada NUJU bahwa Rusia memiliki alamat dan nomor telepon jurnalis dan anggota keluarga mereka ketika mereka datang ke kota.
- Vision melaporkan penahanan dua jurnalis Novaya Gazeta pada protes anti-perang di St. Petersburg, Rusia. Elena Lukyanova dan Alexei Dushutin. Lukyanova mengatakan dia tidak ada di sana sebagai jurnalis.
- Kantor berita Rusia Tass melaporkan, Vladimir Putin telah menandatangani dekrit baru “untuk memastikan keamanan informasi Rusia” dengan melindungi sistem komputer negara dari serangan.
Baca Juga: Jelang Lawan Vietnam di SEA Games, Garuda Muda Dipoles Taktik oleh Shin Tae Yong
