Dalam sebuah pernyataan, Perutusan Tetap AS untuk PBB menggambarkan 12 diplomat Rusia itu sebagai "operator intelijen" yang telah menyalahgunakan hak tinggal mereka di AS "dengan terlibat dalam kegiatan spionase."
Wakil Tetap Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia pada Senin memperlihatkan kekecewaan atas keputusan AS itu.
Baca Juga: Rusia Mulai Menyerang Pemukiman dan Mengusir Warga Sipil di kota Kharkiv Ukraina
Nebenzia mengatakan pengusiran tersebut merupakan langkah permusuhan yang diambil oleh AS, sekaligus "pelanggaran berat lainnya" terhadap Perjanjian Markas Besar PBB-AS dan Konvensi Wina.
Keputusan AS untuk mengusir 12 diplomat Rusia dan satu anggota staf PBB dari Rusia muncul di tengah operasi militer Rusia di Ukraina.***