Pasca Serangan Rusia, NATO Bersiap Kerahkan Pasukan ke Sayap Timur Wilayah Sekutu

- 25 Februari 2022, 09:53 WIB
Pidato Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Kamis, 24 Februari 2022, setelah Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina./
Pidato Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Kamis, 24 Februari 2022, setelah Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina./ /Instagram @nato

WNC - BRUSSELS - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) akan memperkuat pasukan di sayap timur wilayah sekutu, kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg pada Kamis, setelah Rusia melancarkan serangan terhadap Ukraina.

"Dalam beberapa hari ini, akan ada lebih banyak (tentara), sehingga kami akan terus meningkatkan dan memperkuat keberadaan kami di bagian timur (wilayah) sekutu," kata dia kepada awak media di Brussel.

NATO juga mengaktifkan rencana pertahanannya untuk memfasilitasi pergerakan tentara secara lebih cepat, kata Stoltenberg, dikutip WNC dari Reuters melalui Antara.

Beberapa hari sebelumnya, Sekjend NATO, Jens Stoltenberg mendesak Rusia untuk "memilih jalur diplomasi" dalam mengatasi konflik dengan Ukraina.

Baca Juga: Terkait 'Gonggongan Anjing', Anggota Komisi VIII Sarankan Menteri Agama Diam jika tak Pintar Berkomunikasi

Kata Jens, invasi Rusia adalah momen paling berbahaya dalam keamanan Eropa untuk sebuah generasi

"Eropa dan Amerika Utara terus berdiri kokoh secara bersama dalam NATO, berkomitmen untuk saling membela dan melindungi," katanya, pada akhir pertemuan luar biasa Komisi NATO-Ukraina di Brussels, Belgia, pada Selasa,22 Februari 2022.

Dia menyatakan telah menempatkan NATO Response Force (NRF) pada kesiapan yang lebih tinggi beberapa pekan lalu. Sebanyak 100 pesawat dan 120 kapal juga dalam siaga tinggi.

Namun, dirinya menekankan, belum terlambat untuk memilih jalur diplomasi ketimbang agresi ketika dia meminta Rusia terlibat dalam pembicaraan guna menemukan solusi politik atas konflik tersebut.

Baca Juga: Kejaksaan Agung Tetapkan Dua Tersangka Kasus Dugaan Maling Uang Rakyat di PT Garuda Indonesia Persero

Stoltenberg juga menyambut baik sanksi ekonomi yang diumumkan banyak sekutu NATO dan keputusan pemerintah Jerman menangguhkan sertifikasi proyek pipa gas Nord Stream 2.

Diketahui, pasukan Rusia dalam beberapa hari ini terus mempersiapkan serangan ke Ukraina setelah Moskow mengakui dua wilayah separatis sebagai wilayah merdeka.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (21/2) menandatangani dua dekret yang mengakui "Republik Rakyat Lugansk (RRL)" dan "Republik Rakyat Donetsk (RRD)" sebagai "negara merdeka dan berdaulat".

Baca Juga: Bocah 6 Tahun di Pasar Rebo Jakarta Timur Terperosok Masuk Sumur Sedalam 20 Meter saat Bermain

Putin mengatakan, krisis keamanan Eropa ini terjadi akibat ekspansi NATO ke arah timur, yang telah menyebabkan hilangnya rasa saling percaya.

Dia menyebut bahwa hanya tinggal menunggu waktu bagi NATO untuk menerima Ukraina sebagai negara anggota dan kemudian membangun fasilitas di wilayahnya sehingga tingkat ancaman militer terhadap Rusia akan meningkat drastis.***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah