Presiden AS Joe Biden Kontrol Persenjataan Baru NATO, Siap Bendung Invasi Rusia ke Ukraina dan Belarusia

- 16 Februari 2022, 15:48 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden./
Presiden Amerika Serikat Joe Biden./ /Instagram @joebiden

WNC – WASHINGTON – Peringatan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden terhadap Rusia ternyata tidak main-main. AS dan sekutu NATO-nya siap apa pun yang terjadi dan Rusia akan membayar mahal jika Moskow melancarkan invasi ke Ukraina.

Dilansir WNC mealui Reuters, Biden berbicara dengan Putin pada Sabtu dan dengan Presiden Ukraina Volodomyr Zelenskiy pada Minggu.

Diapun telah berulang kali memperingatkan biaya yang mahal untuk Moskow, termasuk sanksi terhadap bisnis dan oligarki Rusia.

Tetapi dia telah menyusun peta jalan untuk resolusi damai, termasuk pembicaraan tentang penyebaran rudal dan latihan militer untuk mencoba mengurangi ketegangan di wilayah tersebut.

Baca Juga: 150.000 Tentara Rusia Kepung Ukraina, Biden Serukan Putin Hindari Invasi yang akan Berakibat Kehancuran

“AS telah mengusulkan ide-ide konkret membangun keamanan di Eropa. Mengusulkan langkah-langkah pengendalian senjata baru, transparansi baru, stabilitas strategis baru, yang berlaku untuk NATO dan Rusia sama,” katanya pada Selasa, 15 Februari 2022.

Dalam pidatonya, Biden mengatakan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya siap untuk apa pun yang terjadi dan bahwa Rusia akan membayar harga ekonomi yang mahal jika Moskow melancarkan invasi.

"Kami siap untuk menanggapi dengan tegas serangan Rusia di Ukraina, yang masih sangat mungkin terjadi," kata Biden, seraya menambahkan bahwa NATO bersatu dan bertekad seperti sebelumnya.

Baca Juga: Lima Pelaku Pembegalan Anggota Brimob Diringkus, Rata-rata masih Remaja

Biden mengeluarkan peringatan bagi Rusia untuk tidak terlibat dalam serangan siber.

"Jika Rusia menyerang Amerika Serikat atau sekutu kami melalui cara sepihak seperti serangan siber yang mengganggu terhadap perusahaan kami atau infrastruktur penting, kami siap untuk merespons," katanya.

Laporan bahwa Rusia telah menarik beberapa unit militer "akan baik tetapi kami belum memverifikasinya," katanya.

"Memang, analis kami menunjukkan bahwa mereka tetap berada dalam posisi yang sangat mengancam," katanya.

Baca Juga: Buntut Tewasnya 11 Peserta Ritual Pantai Payangan Polres Jember Periksa Pimpinan Kelompok Tunggal Jati Nusanta

Realitanya, lebih dari 150.000 tentara (Rusia) dikabarkan telah mengepung Ukraina dan Belarusia dan di sepanjang perbatasan Ukraina.

"Invasi tetap mungkin terjadi," kata Biden.***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x