30 Warga Tewas dalam Konflik di Myanmar, Sejumlah Anak, Lansia dan Perempuan Ditemukan Hangus Terbakar

- 26 Desember 2021, 09:00 WIB
Sejumlah warga Myanmar di Thailand dan relawan membagikan bantuan bagi para pengungsi, yang lari menyelamatkan diri dari pertempuran antara tentara Myanmar dan pemberontak etnis minoritas, di pusat donasi sementara di distrik Mae So, Provinsi Tak, Thailand, Sabtu (18/12/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/PRAS/djo
Sejumlah warga Myanmar di Thailand dan relawan membagikan bantuan bagi para pengungsi, yang lari menyelamatkan diri dari pertempuran antara tentara Myanmar dan pemberontak etnis minoritas, di pusat donasi sementara di distrik Mae So, Provinsi Tak, Thailand, Sabtu (18/12/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Athit Perawongmetha/PRAS/djo /Reuters/Antara

WNC - NAYPYIDAW  - Konflik myanmar meluas. Sedikitnya 30 orang tewas dan jasad mereka terbakar di Kayah, negara bagian yang dilanda konflik di Myanmar, pada Jumat, 24 Desember 2021.

Dilansir WNC dari Reuters melalui Antara, kelompok pembela HAM Karenni mengungkap temuan jenazah-jenazah pengungsi, termasuk lansia, perempuan, dan anak-anak dalam keadaan hangus di dekat Desa Mo So di Kota Hpruso.

Mereka tewas di tangan militer yang memerintah Myanmar, kata kelompok pembela HAM tersebut.

"Kami mengecam keras pembunuhan tidak manusiawi dan brutal itu, yang melanggar HAM," kata kelompok tersebut di akun Facebook.

Baca Juga: Orangtua Harus Pantau , Apakah Gim Online Anak Mengandung Unsur Darah, Narkotika, Seksual, Judi, dan Horor

Militer Myanmar sendiri mengklaim menembak dan membunuh sejumlah "teroris dengan senjata" dari angkatan bersenjata kubu oposisi di desa tersebut, kata media pemerintah.

Militer Myanmar tidak langsung dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Sejumlah foto yang dibagikan kelompok HAM dan media setempat memperlihatkan potongan-potongan tubuh hangus di truk yang terbakar.

Pasukan Pertahanan Nasional Karenni, salah satu milisi sipil terbesar penentang junta yang memimpin kudeta 1 Februari, mengatakan, korban tewas bukanlah anggota mereka, tetapi warga sipil yang mencari perlindungan.

Halaman:

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x