Keren! Mahasiswa UNS Wakili Indonesia dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia

- 26 November 2021, 19:31 WIB
Mahasiswa FP UNS Wakili Indonesia dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia
Mahasiswa FP UNS Wakili Indonesia dalam COP26 di Glasgow, Skotlandia /WNC/uns.ac.id

WNC—SOLO — Dewa Putu Adhi Nugraha Anom, Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) merasa senang dan bangga.

Mahasiswa semester akhir Prodi Ilmu dan Teknologi Pangan (ITP) Fakultas Pertanian ini mewakili Indonesia dalam 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP26) di Glasgow, Skotlandia.

Konferensi berlangsung selama dua pekan diikuti perwakilan berbagai negara. Dewa yang aktif di organisasi International Association of Student in Agricultural and Related Sciences (IAAS) ini turut bertukar gagasan dalam rangkaian kegiatan tersebut.

Baca Juga: Siap-siap! Lomba Pidato Konstitusi Lurah se-Solo Raya di UNS, Sekjen MK Tinjau Tempat Final

Dewa mengaku sangat senang dan bangga dapat mengikuti konferensi yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ini.

Terlebih, Ia dapat menggali banyak ilmu, menyampaikan aspirasi, dan bertukar gagasan dengan berbagai peserta dari seluruh dunia.

Dewa menyebutkan baru kali pertama ke luar negeri dalam jarak jauh dengan penerbangan 19 jam. Dia merasakan satu pengalaman luar biasa karena ke luar negeri bukan urusan jalan-jalan, tapi urusan diplomasi.

Baca Juga: Ingin Pemilu Serentak 2024 Berjalan Lancar, Berikut Saran Pakar UNS

“Aku seneng dan bangga bisa mewakili Indonesia, menampilkan budaya  Indonesia juga karena di sini pakai baju adat Bali,” ujar Dewa seperti dikutip WNC dari uns.ac.id, Kamis, 25 November 2021

Mahasiswa FP tersebut mengangkat aspirasi dan pendapat mengenai pertanian dan dampaknya terhadap perubahan iklim.

Menurut Dewa, dirinya fokus ikut event-event terkait pertanian, kepemudaan, capacity building, negosisasi, public speaking, dan bangun relasi dengan pemuda dari berbagai negara lainnya.  

Harapannya mempermudah kolaborasi kegiatan internasional. Dewa juga menyuarakan awareness untuk masyarakat, tentang foodwaste dan dampaknya ke climate change

"apa sih harusnya dilakukan, fakta-faktanya gimana dalam artian membuat orang-orang lebih care dan responsible dengan apa yang dimakan,” tutur Dewa.

Dalam konferensi yang berlangsung pada 31 Oktober-12 November 2021 tersebut, Dewa yang merupakan delegasi IAAS lebih berfokus pada Sustainable Development Goals poin ke-12 dan 13.

Perubahan Iklim

Kedua poin tersebut adalah konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dan penanganan perubahan iklim.

“Menurutku, kita perlu kontribusi dari seluruh masyarakat di setiap negara untuk berkontribusi agar hasil COP ini  dapat tercapai,” imbuhnya

Harapannya, jelas dia, pemuda diberi akses lebih untuk memberikan aspirasi, apa sih solusi implementatif yang nantinya bisa diimplementasikan setiap orang di seluruh dunia terlepas dari kondisi geografis, budaya, dan sebagainya.

Sebagai mahasiswa pertanian, Ia berpendapat bahwa nantinya pertanian dapat difokuskan menjadi tagline perubahan iklim. Hal ini karena pada 2050 mendatang populasi manusia mencapai 10 miliar.

Artinya, akan semakin banyak kebutuhan makanan sehingga semakin banyak pula lahan hutan yang diubah menjadi lahan pertanian.

“Harapannya dari COP akan banyak solusi yang bisa diimplementasikan, seperti urban farming dan vertical farming yang bisa menghemat lahan dalam menyuplai makanan,” imbuh Dewa.

Editor: Nadhiroh

Sumber: uns.ac.id


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x