Tembus Angka 1 Juta Kasus, Wabah Omicron Sydney Australia Diperkirakan Capai Puncak Akhir Januari

10 Januari 2022, 12:00 WIB
Seorang warga menjalani tes penyakit virus corona di pusat pengujian COVID-19 di Sydney, Australia, Rabu (5/1/2022). ANTARA/REUTERS/ /Jaimi Joy/tm/Antara

 

WNC - SYDNEY –  Wabah Omicron di negara bagian terpadat di Australia diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir Januari 2022.

Total kasus COVID-19 di Australia hingga Senin menembus angka 1 juta dan lebih dari setengahnya tercatat dalam sepekan terakhir.

Sebagian besar negara bagian Australia tengah dilanda varian Omicron yang menambah tingkat rawat inap dan membebani rantai pasokan.

Pihak berwenang di Australia menerapkan kembali beberapa pembatasan dalam upaya untuk memperlambat rekor lonjakan infeksi virus corona baru.

Baca Juga: 19 Orang Tewas Termasuk 9 Anak dalam Insiden Kebakaran Sebuah Apartemen di New York, AS

Kebijakan ini diberlakukan lagi setelah pemerintah menahan penularan virus melalui aturan penguncian (lockdown) dan kontrol perbatasan yang ketat di awal pandemi.

Dilansir WNC dari Reuters melalui Antara, Australia sekarang mengalami tingkat infeksi virus corona yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara lain di kawasan Asia-Pasifik.

Pemimpin Negara Bagian New South Wales (NSW) Dominic Perrottet, memerintahkan penundaan tindakan operasi tidak mendesak di rumah-rumah sakit.

Baca Juga: Gol Tunggal Rizky Dwi Bawa Arema FC Kalahkan Bhayangkara FC di Liga 1 Indonesia

Pemerintah juga memberlakukan lagi larangan kegiatan panggung hiburan, termasuk di Sydney, ibu kota NSW yang memiliki lebih dari lima juta penduduk.

"Ini adalah waktu yang menantang, tidak hanya di New South Wales, tetapi di seluruh dunia," kata Perrottet selama konferensi pers pada Jumat.

Saat ini, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit di NSW hampir dua kali lipat dan mencatat rekor 1.738 orang hanya dalam waktu satu pekan lebih.

Baca Juga: ‘Tracer Agency’ Mengklaim Debut Drama Mereka Mencetak Rating Tertinggi di Antara Tayangan Prime-Time Lainnya.

Menurut perkiraan resmi yang disampaikan otoritas setempat, jumlah itu bisa meningkat menjadi sekitar 6.000 orang pada akhir Januari di bawah skenario terburuk.

Tetapi masih di bawah kapasitas rumah sakit, menurut sebuah perkiraan yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan NSW. Jumlah pasien rawat inap diperkirakan akan turun mulai Februari.

Jumlah kasus hingga Januari 2022, lebih tinggi dari total kasus varian Delta yang dilaporkan antara pertengahan Juni hingga akhir November 2021.

Baca Juga: Perdana! Tunaikan Ibadah Umrah 2022, Menag Minta Jemaah Jaga Kepercayaan Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi

Kasus harian COVID-19 di NSW melonjak hingga 38.625 pada Jumat, yakni jauh lebih tinggi dari jumlah sekitar 250 kasus sebulan yang lalu.

Kepala Asosiasi Medis Australia Omar Khorshid menuduh kebijakan pemimpin negara bagian NSW terkesan "membiarkan saja".

Dia juga mengkritik keputusannya melonggarkan hampir semua aturan pembatasan ketat sekitar sebulan lalu setelah tingkat inokulasi lebih tinggi.

Baca Juga: Bocah 9 Tahun Diperkosa Paman Sendiri, Aksinya Terbongkar saat Mengeluh Sakit di Kemaluan

"Tidak mungkin mereka akan membalikkan kurva ini sampai semua orang kebal atau telah tertular virus," kata Khorshid kepada Ten Network pada Jumat.

Australia melaporkan rekor kasus COVID-19 untuk hari kelima berturut-turut pada Jumat, dengan lebih dari 78.000 kasus infeksi corona.

Sejak pandemi merebak, Australia telah mencatat lebih dari 762.000 kasus infeksi virus corona dan 2.321 kematian akibat COVID-19.***

Editor: Dwi Soewanto

Sumber: Reuters ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler