Inilah 11 Alasan Lesti Kejora dan Korban KDRT Lain Susah Melepaskan Pasangan Meski Terus Disakiti

- 17 Oktober 2022, 21:24 WIB
Ilustrasi. Kekerasan dalam rumah tangga dalam Islam sangat jelas hukumnya, yakni haram. Lantas bagaimana bila istri mengajukan cerai karena ada KDRT?
Ilustrasi. Kekerasan dalam rumah tangga dalam Islam sangat jelas hukumnya, yakni haram. Lantas bagaimana bila istri mengajukan cerai karena ada KDRT? /Foto: Karolina Grabowska/Pexels/

WONOGIRIUPDATE.COM - Korban KDRT cenderung sulit melepaskan diri dari pelaku KDRT, karena pelaku bisa jadi orang yang disayangi dan kasihi.

Sebagaimana cinta yang memiliki makna rela berkorban, begitulah kesulitan orang-orang lepas dari jeratan penderitaan dari orang yang dicintai.

Seperti kasus baru-baru ini tentang pedangdut Lesti Kejora yang ramai karena melaporkan suaminya Rizky Billar ke polisi atas kasus KDRT.

Pasangan yang terkenal serasi dan mengumbar cinta di khalayak umum ternyata memiliki hubungan yang tidak ideal yakni terjadi KDRT.

Baca Juga: Ayah Lesti Kejora Dipeluk Oleh Rizky Billar, Benarkah Sudah Maafkan Tindakan KDRT Pada Putrinya?

Meski panen dukungan banyak orang Lesti Kejora pada akhirnya memilih tetap membersamai suaminya Rizky Billar serta memaafkan kejadian KDRT yang menimpa dirinya.

Walau banyak orang kesal dengan keputusan Lesti Kejora tersebut, Akan tetapi pilihan yang dibuat Lesti termasuk hal yang wajar dan sering terjadi pada korban KDRT lain.

Berkaca dari kasus yang dialami Lesti Kejora, berikut 11 alasan mengapa seseorang tak bisa begitu saja memilih untuk berpisah dengan pasangannya kendati sudah pernah disakiti.

Baca Juga: Demi Cabut Laporan KDRT Rizky Billar, Lesti Kejora Tak Masalah Kehilangan Fans

Sebagaimana dilansir dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "11 Alasan Perempuan Korban KDRT Sulit Meninggalkan Pasangan"


1. Pemahaman bahwa hal tersebut adalah wajar terjadi di masyarakat umum

Ketika seseorang berpikir bahwa perilaku kasar itu normal dalam suatu hubungan, maka ia akan sulit untuk menyadari bahwa hubungan yang ia miliki termasuk kasar dan berbahaya.

2. Merasa tak sanggup jika harus memulai suatu hubungan baru

Baca Juga: Lesti Kejora Buat Inul Daratista Hilang Simpati Karena Cabut Laporan KDRT Rizky Billar

Sebagian orang memilih bertahan karena merasa tidak sanggup jika harus memulai suatu hubungan baru kembali. Ia merasa lelah dan tak sanggup untuk memutar kembali prosesnya dari awal lagi.

3. Terjebak dalam siklus yang sama terus-menerus

Seringkali ketika situasi kasar terjadi, pelaku kemudian meminta maaf dan berjanji tidak akan pernah melakukannya lagi. Tapi nyatanya tidak. Hal ini pun terjadi terus-menerus dan membuat seseorang terjebak.


4. Lebih berbahaya jika meninggalkan

Meninggalkan hubungan yang kasar tidak hanya sulit secara emosional, tetapi juga dapat mengancam jiwa.

Faktanya, waktu paling berbahaya dalam hubungan yang kasar adalah setelah putus. Wanita 70 kali lebih mungkin celaka dalam minggu-minggu setelah meninggalkan pasangannya yang kasar.

Baca Juga: Iis Dahlia Ikut Perihatin Lesti Terkena KDRT, Himbau Untuk Menunggu Klarifikasi Resmi Billar Dan Lesti

5. Ragu untuk langsung meninggalkannya

Orang-orang dalam hubungan yang kasar sering mencoba untuk putus dengan pasangannya beberapa kali.

Rata-rata, seseorang dalam hubungan yang kasar akan mencoba untuk pergi 7 kali sebelum akhirnya pergi untuk selamanya. Ada keraguan dan banyak pertimbangan yang meliputinya sehingga butuh waktu lebih lama.

6. Stigma untuk tetap bertahan

Adanya stigma yang beredar di masyarakat yang membuat seseorang merasa lebih baik untuk tidak menyerah, memaafkan, dan melupakan keburukan pasangannya.

Baca Juga: Lesti Kejora Manja Dengan Sang Suami di RS, Pernyataan Pengacara Rizky Billar Ini Panen Hujatan Warganet

Dalam peribahasa Sunda, istilah untuk menggambarkan hubungan seperti ini disebut awét rajét.

7. Gaslighting

Pelaku akan membalikkan situasi dan membuat pasangannya justru merasa bersalah atau seolah-olah mereka bersalah. Perilaku ini dikenal sebagai gaslighting.

8. Percaya jika bertahan mungkin akan ada perubahan

Korban merasa mencintai pasangannya dan berpikir bahwa ia akan berubah. Korban menganggap bahwa pasangannya berada pada masa-masa sulit, sehingga tak boleh ditinggalkan.

Baca Juga: Rizky Billar dan Lesti Kejora Damai, Artis ini Sebut Kasihan Melihat Orangtua Pedangdut itu

Jangan pernah bertahan dalam hubungan dengan mengandalkan seseorang untuk mengubah perilakunya menjadi lebih baik.

9. Tekanan sosial untuk berada dalam hubungan yang sempurna

Tekanan ini membuat sebagian orang memilih bertahan daripada berpisah atau meninggalkan pasangannya. Mereka merasa malu jika harus menceritakan kegagalan hubungannya.

10. Takut dengan reaksi orang lain

Sebagian orang merasa takut dengan reaksi dari orang-orang terdekatnya jika mengetahui hubungan sebenarnya yang ia jalani. Perilaku ini akhirnya membuatnya bungkam dan menahan penderitaannya seorang diri.

Baca Juga: Mengejutkan! Selena Gomez dan Hailey Bieber Foto Bersama, Netizen Ikut Girang

11. Situasi membuat mereka saling ketergantungan

Pernikahan, anak-anak, dan keuangan bersama seringkali menjadi alasan besar mengapa sebagian orang dalam hubungan yang kasar tetap tinggal di dalamnya.

Itulah 11 alasan yang mungkin bisa membuat seseorang tetap bertahan dan tidak begitu saja melepaskan pasangan yang telah menyakitinya.*** (Witri Gustiani/Pikiran-Rakyat.com)

 

Editor: Mila Jelita

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Terkait

Terkini

x